BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar
Belakang
A. Tujuan Instruktural
- Memberikan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan instalasi sistem operasi dan program aplikasi pada sebuah komputer dengan platform Windows 98, Windows 2000 dan Windows XP.
- Memberikan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan instalasi peripheral / perangkat keras lain ke dalam sebuah komputer.
B. Sasaran Instruktural
- Peserta dapat mengetahui dan melakukan instalasi sistem operasi dan program aplikasi pada komputer.
- Peserta dapat mengetahui dan melakukan instalasi peripheral / perangkat keras lain ke dalam sebuah komputer.
I.2. Pengertian Sistem Operasi
A. Definisi dan Fungsi
Pengertian dari sistem operasi dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang. Dari sudut pandang user, sistem operasi dapat dipandang sebagai
alat untuk mempermudah penggunaan komputer. Dalam hal ini sistem operasi
dirancang agar mudah digunakan, dengan sedikit memperhatikan performa dan
mengabaikan utilisasi sumber daya. Selain itu dalam lingkungan multi-user,
sistem operasi juga dapat dipandang sebagai alat untuk memaksimalkan penggunaan
sumber daya komputer. Akan tetapi, di beberapa komputer, sudut pandang user
dapat dikatakan hanya sedikit atau tidak ada sama sekali. Misalnya embedded
computer pada peralatan rumah tangga seperti mesin cuci dan sebagainya
mungkin saja memiliki lampu indikator untuk menunjukkan keadaan sekarang,
tetapi sistem operasi ini dirancang untuk bekerja tanpa campur tangan user.
Dari sudut pandang sistem, sistem operasi dapat dipandang
sebagai alat yang menempatkan sumber daya secara efisien (Resource
Allocator). Sistem Operasi adalah manager bagi sumber daya, yang menangani
konflik permintaan sumber daya secara efisien. Sistem operasi juga mengatur
eksekusi aplikasi dan operasi dari alat I/O. Fungsi ini dikenal juga sebagai Control
Program. Lebih lagi, Sistem operasi merupakan suatu bagian program yang
berjalan setiap saat yang dikenal dengan istilah kernel.
Dari sudut pandang tujuan sistem operasi, sistem operasi
dapat dipandang sebagai alat yang membuat komputer lebih nyaman digunakan. (convenient)
untuk menjalankan aplikasi dan menyelesaikan masalah pengguna. Tujuan lain
sistem operasi adalah membuat penggunaan sumber daya komputer menjadi efisien.
B. Jenis-jenis Sistem Operasi
Sistem
Operasi (Operating System/OS) merupakan perangkat lunak utama dalam setiap
komputer, mulai dari computer mikro (personal computer) hingga computer besar
(mainframe). Tanpa adanya sistem operasi maka komputer hanyalah sebuah benda
tidak berguna. Sistem operasilah yang menjadi sarana agar sebuah komputer bisa
berfungsi dan mampu berkomunikasi dengan user-nya
(pengguna). Sistem operasi pula yang menjadi penerjemah (interpreter) dari bahasa manusia sebagai pengguna ke bahasa mesin
yang mampu dipahami oleh komputer sebagai sebuah perangkat keras.
Seiring
dengan perkembangan teknologi perangkat keras komputer, berkembang pula
teknologi di bidang perangkat lunak, khususnya perangkat lunak sistem operasi.
Perkembangan yang seiring di antara kedua perangkat ini perlu mengingat dalam
perkembangan perangkat lunak selalu diikuti dengan bertambahnya fasilitas dan
kemampuan baru. Guna menunjang fasilitas dan kemampuan baru dalam perangkat
keras tersebut maka perangkat lunak sistem operasi harus dikembangkan agar
mampu memanfaatkannya. Sehingga fasilitas dan kemampuan baru tersebut tidak
sia-sia.
Perkembangan
perangkat keras komputer ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi
mikroprosesor. Sejak diciptakannya mikroprosesor Intel 8088 yang menjadi
prosesor 8 bit untuk PC, telah diciptakan pula perangkat lunak sistem operasi
untuk PC tersebut. Dan karena PC ini pertama kali diperkenalkan oleh IBM, maka
sistem operasi untuk komputer tersebut disebut dengan IBM PC DOS (Disk Operating System). Untuk
selanjutnya orang lebih mengenal DOS dengan MS-DOS (Microsoft DOS).
Salah
satu alasan daru berkembangnya teknologi perangkat keras komputer adalah adanya
tuntutan akan pemanfaatan PC yang semakin luas dan mudah. Tuntutan itu pula
yang mempengaruhi perkembangan perangkat lunak sistem operasi. Jika semula orang
cukup puas mengoperasikan komputer dengan cara mengetikkan baris-baris perintah
yang harus dihafalnya, maka sekarang orang mempunyai tuntutan lain. Pekerjaan
menghafal perintah-perintah tersebut merupakan pekerjaan tidak efisien dan
justru menimbulkan kesan bahwa komputer merupakan perangkat yang sulit
dioperasikan.
Akhirnya
berkembanglah sistem operasi yang menggunakan gambar sebagai bahasanya. Sistem
operasi ini selanjutnya diperkenalkan sebagai Windows (Ms Windows) oleh
Microsoft. Sistem operasi Ms Windows pun berkembang seiring dengan tuntutan
pengguna sesuai dengan perkembangan perangkat kerasnya. Hingga saat ini telah
banyak versi Windows yang dikeluarkan, mulai dari Ms Windows 3.x yang masih
menempel pada Ms DOS sampai Ms Windows 98 dan 2000, bahkan Ms Windows XP
Proffesional yag ditumpangi DOS. Fasilitas multimedia pun telah didukung oleh
sistem operasi ini. Lebih dari itu, windows mencoba memberi kemudahan kepada
user untuk mengembangkan perangkat kerasnya, yaitu dengan adanya fasilitas Plug
and Play (PnP) yang menjadikan penambahan perangkat keras penunjang lebih mudah
dilakukan.
BAB II
INSTALASI SISTEM OPERASI
II.1. Pengaturan
Harddisk sebelum instalasi
A. Fdisk
Sebagai sebuah
program bantu sebenarnya FDISK memiliki beberapa kemudahan dalam pengoperasiannya.
Meskipun FDISK selalu disertakan dalam setiap versi Ms DOS, masih banyak
pengguna komputer yang kurang memahami program bantu ini. Sebelum menggunakan
FDISK ada beberapa istilah yang perlu dipahami berkaitan dengan pengelolaan media disk drive. Berikut akan
dijelaskan masing-masing istilah tersebut.
Partisi
merupakan bagian dari HDD drive yang menjadi tempat ditampungnya data. Dalam
sebuah HDD bisa memiliki lebih dari satu partisi. Untuk mereka menggunakan
sistem operasi DOS dan Windows, akan mengenal tiga macam partisi, yaitu :
a.
Primary Dos Partition (partisi utama DOS)
Primary Dos Partition
adalah partisi utama sebuah HDD yang merupakan partisi pertama dan merupakan
partisi yang digunakan untuk boot untuk sistem operasi berbasis DOS. Partisi ini
biasanya ditandai dengan huruf drive logika (logical drive) pertama (drive C)
b.
Extended Dos Partition (partisi tambahan DOS)
Merupakan
partisi tambahan setelah partisi primer. Jika sebuah HD yang menggunakan sistem
operasi DOS dan dibagi menjadi beberapa partisi, maka satu partisi adalah
partisi primer dan lainnya adalah partisi tambahan (extended partition)
c.
Non-Dos Partition (partisi selain partisi DOS)
Non-Dos Partition adalah partisi
selain partisi yang digunakan oleh DOS dan biasanya tidak dibuat oleh DOS.
Misalnya partisi Netware pada HDD drive komputer server dengan sistem operasi
jaringan Novell Netware, atau partisi yang dibuat oleh program bantu seperti
Disk Manager.
Selain
partisi pada HDD dikenal pula istilah Logical Drive yaitu disk drive yang hanya
bersifat logika yang secara fisik berada pada disk drive yang sama dengan disk
drive lain pada sebuah HDD. Pada sebuah HDD yang memiliki partisi tambahan
dimungkinkan untuk membentuk beberapa logical drive pada partisi tambahan
tersebut sehingga nantinya huruf logical
drive tidak terbatas pada C: tetapi ada D:, E: bahkan lebih.
Langkah-langkah
pemformatan atau pembuatan partisi HDD dengan menggunakan program bantu FDISK
adalah sebagai berikut :
1.
Setelah proses boot selesai dan pada layar monitor
tampil prompt, ketikkan perintah untuk memanggil program bantu FDISK. Dari DOS
prompt ketikkan perintah berikut:
A:\ FDISK
kemudian diikuti Enter
2.
Pada layar monitor
akan tampil menu utama FDISK. Selanjutnya, pilih menu 1. Create menu DOS partition or logical DOS drive untuk membuat
partisi HDD maka pada layar monitor akan tampil sub menu Create DOS Partition
or Logical DOS Drive.
3.
Dari menu yang
tampil menu 1. Create Primary DOS
Partition untuk membuat partisi primer DOS.
4.
Selanjutnya pada
layar monitor akan tampil pertanyaan apakah seluruh kapasitas HDD akan
dijadikan satu partisi atau tidak. Defaultnya adalah Y, yaitu satu partisi. Setelah menekan tombol Enter maka akan kembali ke menu utama FDISK. Jika HDD akan dibagi
menjadi beberapa partisi, maka pada pertanyaan ini jawab dengan N kemudian tekan tombol Enter.
5.
Pada layar monitor
akan tampil permintaan untuk memasukkan ukuran partisi yang dikehendaki. Maka
masukkan ukuran yang dikehendaki dalam MB (mega byte).
6.
Untuk membuat
Extended partisi, dari menu utama pilih menu 1 dan dari sub menu 1 pilih menu 2. Create Extended DOS Partition.
7.
Setelah extended
partisi terbentuk maka FDISK akan mengkonfirmasi pembentukan Logical DOS Drive.
Pada saat akan kembali ke menu utama, FDISK akan memberi tahu bahwa belum ada
logical drive pada extended partisi. Selanjutnya akan ditanyakan apakah akan
membuat loagical drive. Jika akan dibuat logical drive, FDISK akan menanyakan
apakah seluruh kapasitas extended partisi akan dijadikan satu logical drive.
Jika tidak, masukkan ukuran logical drive pertama yang dikehendaki. Selanjutnya
FDISK akan menanyakan apakah sisa kapasitas extended partisi akan dijadikan
satu logical drive , dan seterusnya. Dengan demikian nantinya HDD akan memiliki
beberapa logical drive.
8.
Tahap selanjutnya
adalah menentukan partisi aktif, yaitu partisi yang diijinkan untuk proses
boot. Untuk HDD dengan satu partisi, maka partisi tersebut secara otomatis
menjadi partisi aktif. Sedangkan untuk HDD dengan partisi lebih dari satu harus
di set melalui menu 2. Set Active Partition.
9.
Jika menu 2
dipilih, pada layar monitor akan tampil daftar partisi yang terdapat pada HDD
tersebut. Disamping itu tampil pula perintah untuk memasukkan nomor partisi
yang akan di set aktif. Setelah diisi nomor partisi yang dikehendaki kembali ke
menu utama.
10.
Jika terjadi
kesalahan dalam penentuan partisi maka partisi-partisi yang ada dapat dihapus
dengan menggunakan menu 3. Delete
Partition or Logical DOS Drive. Untuk menghapus partisi extended, terlebih
dahulu logical drive yang ada harus dihapus karena logical drive menumpang di
extended partisi jika tidak maka tidak dapat dihapus seluruhnya.
11.
Sedangkan untuk
dapat melihat partisi-partisi yang ada dalam HDD tersebut bisa digunakan menu 4. Display Partition Information.
12.
setelah seluruhnya
sesuai dengan kebutuhan selanjutnya keluar dari utilitas FDISK. Kemudian boot
kembali komputer dengan menggunakan disket boot yang telah dipersiapkan tadi.
Setelah
keseluruhan proses pembentukan partisi dengan program bantu FDISK selesai, maka
tahap selanjutnya adalah proses format HDD. Proses format ini meliputi
pemformatan seluruh partisi DOS dan termasuk logical drive yang ada pada HDD
tersebut. Untuk pemformatan ini bisa digunakan program bantu FORMAT.EXE dari
DOS, yang tersedia dalam sistem operasi Windows 9x. Seperti halnya memformat
sebuah disk.
B. FORMAT
Format merupakan
program bantu untuk format disk yang disertakan pada DOS dan Windows. Program
bantu ini bisa digunakan untuk melakukan format pada floppy disk drive maupun
HDD. Untuk memformat HDD dengan format gunakan perintah :
A:\ format C:/S kemudian tekan Enter
Parameter
/S dibelakang perintah FORMAT menunjukkan bahwa dalam proses format tersebut
akan diikuti dengan proses copy file-file sistem ke HDD, yaitu file-file yang
digunakan untuk proses boot. Pada Ms DOS yang dimaksud dengan file-file sistem
adalah file IO.SYS, MSDOS.SYS, dan file COMMAND.COM. Perintah diatas digunakan
untuk memformat partisi HDD yang di set aktif. Sedangkan untuk partisi
non-aktif atau logical drive yang lain digunakan perintah :
A:\format D: kemudian tekan Enter
Huruf D: dibelakang perintah FORMAT
menunjukan logical drive yang akan diformat. Selanjutnya pada layar monitor
akan tampil konfirmasi bahwa seluruh isi drive yang di format akan terhapus.
Komputer meminta konfirmasi apakah proses akan dilanjutkan. Untuk melanjutkan
jawab pertanyaan ini dengan menekan Y dan
tombol Enter maka komputer akan
melakukan proses format.
Setelah
proses format selesai, komputer bisa melakukan boot dari HDD. Biasanya boot
sequence pada BIOS akan di set untuk boot dari C:\ terlebih dahulu agar pada
proses boot akan mencoba mencari boot device di drive C:\.
II.2. Instalasi
Windows 98
a. Persyaratan Perangkat Keras
Kebutuhan hardware minimum yang
direkomendasikan oleh Microsoft untuk menginstall Windows 98 adalah sebagai berikut :
1.
Prosesor 486DX 66-MHz (Pentium lebih
baik)
2.
RAM 16 MB (24 MB lebih baik)
3.
Space HDD yang dibutuhkan 195 – 295 MB
tergantung konfigurasi dan pilihan instalasi
4.
CD-ROM Drive
5.
Floppy disk drive 3.5”
6.
Mouse
7.
Video Adapter dan monitor yang
mendukung resolusi VGA/SVGA
B. Instalasi Sistem Operasi
Sebelum dapat dilakukan instalasi
Windows 98, diperlukan sebuah Startup Disk. Startup Disk ini biasanya
terdapat dalam produk Windows 98 tetapi apabila tidak tersedia maka dapat
dibuat sendiri dengan cara :
a.
Start >> Settings >> Control
Panel
b.
Pilih Add/Remove Programs
c.
Pilih Tab Startup Disk, klik
tombol Create Disk
d.
Kemudian ikuti instruksi pada layar
monitor
Setelah Startup Disk tersedia maka langkah-langkah persiapan
instalasi Windows 98 sebagai berikut :
1.
Masukkan disket Startup Windows 98
kedalam floppy disk drive kemudian restart komputer.
2.
Setelah tampil menu startup pilih opsi
“Start computer with CD-ROM support” dan tekan enter.
3.
Masukkan CD Windows 98 kedalam
CD-ROM drive.
4.
Ketik “D:\setup” dimana D
adalah lokasi drive CD source Windows 98 berada, lalu tekan enter untuk memulai
proses install dan ikuti petunjuk di layar monitor.
5.
Kemudian ikuti instruksi yang ada pada
layar monitor.
B.
Mengenalkan peripheral baru kedalam
komputer
Adakalanya PC perlu dilengkapi dengan
berbagai peripheral tambahan,
misalnya printer atau scanner. Agar PC dapat mengoperasikan peripheral tertentu
maka diperlukan piranti lunak/software yang memungkinkan PC berkomunikasi
dengan peripheral tersebut. Software ini biasanya dikenal dengan driver.
Setiap produsen selalu menyertakan driver sebagai bagian tak terpisahkan dari
produk peripheral. Driver setiap produk tidaklah sama untuk peripheral yang
memiliki merk / tipe berbeda.
Sebelum melakukan instalasi ada baiknya
dibaca terlebih dahulu buku petunjuk dari perusahaan manufaktur produsen
peripheral tersebut. Berikut ini paparan petunjuk
praktis instalasi peripheral pada PC
secara umum :
1.
Pada saat PC dalam keadaan off,
pastikan bahwa antara PC dan peripheral sudah terkoneksi dengan benar.
2.
Nyalakan peripheral
3.
Lakukan boot pada PC dan perhatikan
layer monitor akan muncul pesan “New
Hardware Found” selanjutnya muncul “Add
New Hardware Wizard”
4.
Apabila pesan tersebut tidak muncul
maka lakukan: Start >> Settings >> Control Panel >> Add New Hardware (gambar 1).
5.
Pada Add New Hardware Wizard, ikuti proses instalasi sampai muncul
pilihan sebagaimana gambar 2.
a. Tombol
Yes (Recommended)
Yaitu proses Plug and Play Windows,
dimana secara otomatis Windows akan mencari dari database driver yang sesuai
untuk peripheral tersebut.
b. Tombol
No
Yaitu user harus memilih sendiri
jenis, produsen manufaktur dan merk peripheral.
6.
Apabila pilihan merk untuk peripheral
tersebut tidak tersedia maka klik tombol “Have
Disk” (gambar 3) untuk memilih driver pada direktori /folder, disket atau
CD.
7.
Apabila file driver tidak tersedia,
dapat diperoleh dengan mendownload dari internet pada situs produsen manufaktur
peripheral yang bersangkutan.
Sebagai
contoh instalasi printer local HP Laserjet 5 :
1.
Pastikan antara PC dengan printer sudah
terkoneksi dengan benar, kemudian nyalakan printer tersebut.
2.
Masuklah ke menu printer dengan cara
Start >> Settings >> Printers
3.
Klik icon Add Printer sehingga
muncul form Add Printer Wizard.
4.
Pilihan konfigurasi printer, klik Local
kemudian Next
5.
Pilihan produsen dan merk printer,
pilih HP pada list produsen kemudian klik HP Laserjet 5 pada merk list,
selanjutnya Next.
6.
Pilihan port, pilih port pada LPT1
kemudian Next.
7.
Pilihan sebagai Default Printer klik Yes.
8.
Apabila akan mengetes pencetakan klik Yes
kemudian klik Finish.
II.3. Instalasi Windows 2000
A. Persyaratan Perangkat Keras
Persyaratan minimum untuk menjalankan Windows 2000 Professional :
▪ Computer/Processor: 133 MHz or higher Pentium-compatible CPU.
▪ Memory: 64 MB RAM
▪ Hard Disk: 2 GB ( 650 MB free space)
▪ CD-ROM atau DVD drive.
▪ Display VGA (high resolution monitor)
▪ Keyboard + Mouse
B. Instalasi Sistem Operasi
Langkah-langkah
untuk instalasi Windows 2000 Professional :
1.
Mulai instalasi dengan salah satu cara
berikut :
▪
Dari CD-ROM instalasi Windows 2000,
pastikan CD-ROM drive di-setting
untuk di-boot terlebih dahulu.
Setelah CD-ROM dimasukkan dan diminta, tekan sembarang tombol untuk menjalankan
program Setup Windows 2000 Professional.
▪
Dari komputer yang sudah ada sistem
operasi aktif, masukkan CD-ROM, lalu dari command
prompt, ketik “drive:\i386\winnt32.exe”
lalu tekan ENTER, atau bila instalasi dari komputer yang sebelumnya belum ada
sistem operasi aktif, ketik “drive:\i386\winnt.exe”
lalu tekan ENTER, dimana drive adalah
huruf untuk drive CD-ROM.
2. Setup
lalu menginspeksi konfigurasi hardware komputer dan mulai meng-install file setup dan driver. Setelah
pada layar muncul Microsoft Windows 2000 Professional, tekan ENTER untuk men-set Windows 2000
Professional.
3.
Setelah membaca licence agreement, tekan tombol F8 untuk menyetujui dan melanjutkan
instalasi.
4.
Setelah muncul layar Windows 2000
Professional Setup, tekan ENTER
untuk men-set up Windows 2000
Professional pada paritisi aktif atau tekan C untuk membuat partisi baru.
5.
Bila instalasi Windows 2000 Professional
dilakukan pada partisi FAT (File
Allocation Table), tentukan bilamana, ingin:
▪
Membiarkan file system sebagaimana adanya (tidak ada perubahan).
▪
Mem-format partisi menjadi FAT16.
▪
Merubah file system yang ada menjadi NTFS.
▪
Mem-format partisi dengan NTFS file system.
Tekan ENTER setelah menentukan pilihan. Setup memeriksa hard disk
dan lalu meng-copy-kan file-file yang
diperlukan untuk instalasi Windows 2000 Professional. Setelah selesai di-copy-kan, komputer akan restart.
Penting.
Jangan tekan tombol apa pun, untuk booting
dari CD-ROM drive pada waktu komputer restart
6.
Setelah restart dan muncul Setup Wizard
Windows 2000, klik Next. Setup
mendeteksi dan menginstal driver alat-alat
seperti mouse atau keyboard.
7. Setelah
Regional Options muncul, atur format
angka, mata uang, waktu, tanggal dan bahasa, bila perlu. Klik Next.
8.
Pada Personalize Your Software, ketik nama dan organisasi, lalu klik Next.
9. Pada
Product ID, ketik 25 karakter product key, dan lalu klik Next.
10. Pada
Computer Name and Password, ketikkan nama untuk komputer dan
password untuk account Administrator.
11. Pada
Date and Time Settings, atur tanggal dan waktu untuk
komputer. Tentukan juga zona waktunya. Klik Next.
12. Setup
lalu meng-install software untuk jaringan dan mendeteksi setting untuk jaringan.
Pada Network Settings, klik:
▪
Typical,
untuk men-set secara default jaringan
seperti File and Print Sharing for Microsoft Networks, Client for Microsoft
Networks, dan TCP/IP protocol that uses Dynamic Host Configuration Protocol
(DHCP), atau,
▪
Custom,
untuk menentukan sendiri settings
jaringan.
dan
lalu klik Next.
13. Pada
Workgroup or Computer Domain, tentukan workgroup atau domain.
14. Selama
tahap akhir instalasi, Setup meng-install item Start menu, meregister komponen,
menyimpan settings dan menghapus file temporary. Pada saat Completing
the Windows 2000 Setup Wizard mengharuskannya, keluarkan CD-ROM Windows 2000
lalu klik Finish untuk merestart komputer.
15. Setelah
komputer restart, klik Next pada Welcome
to the Network Identification Wizard.
16. Pada
Users of This Computer, tentukan bila user harus memasukkan
nama dan password atau membiarkan Windows 2000 log on menggunakan nama tertentu pada saat start.
Bila
desktop Windows 2000 Professional muncul, instalasi sudah selesai.
C. Mengenalkan peripheral baru kedalam komputer.
Mengenalkan
peripheral / devices (alat) baru, seperti misalnya printer, scanner, modem dsb
adalah, dengan kata lain, menginstalasi alat baru tersebut agar sistem operasi
yang kita pakai mengetahui keberadaan alat itu serta dapat menggunakannya
(dalam hal ini, kita, tentunya sebagai pengguna).
Dalam
hal kemudahan instalasi, alat-alat tersebut secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu: Plug and
Play (PnP) dan non-Plug and Play
(non-PnP). Kebanyakan alat-alat produksi setelah tahun 1995 adalah PnP. Sebuah alat PnP dapat langsung di-installkan dan langsung digunakan tanpa harus
di-configure secara manual.
Instalasi
alat baru, baik Plug and Play ataupun
non-Plug and Play, biasanya terdiri
dari tiga langkah :
▪
Alat dihubungkan ke komputer.
▪
Menginstal driver alat yang tepat
(langkah ini tidak diharuskan untuk alat PnP)
▪
Mengatur konfigurasi dan setting alat
(langkah ini tidak diharuskan untuk alat non-PnP)
Untuk
memastikan alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya, ikuti langkah instalasi
yang dianjurkan oleh produsen alat tersebut.
Untuk
instalasi alat non-PnP, diharuskan
untuk menggunakan Add/Remove Hardware
pada Control Panel agar Windows 2000 mengetahui jenis alat yang mau di-instal.
Setelah alat terdeteksi, Windows 2000 mungkin mengharuskan untuk dimasukkannya
CD-ROM Windows 2000 atau floppy disk yang berisikan driver untuk alat yang
ingin di-install. Setelah driver ter-install, Windows 2000 mengatur properties
dan settings untuk alat tersebut.
Penting
: Anda harus logged on sebagai
administrator atau anggota Group Administrators untuk melakukan instalasi alat
baru kedalam komputer dengan Add/Remove
Hardware wizard di Control Panel.
II. 4. Instalasi Windows XP
A. Persyaratan Perangkat Keras.
Persyaratan minimum untuk menjalankan Windows XP :
· Computer/Processor: 300 MHz or higher Pentium-compatible CPU.
· Memory: 128 MB RAM
· Hard Disk: 4 GB ( 1.5 GB free space)
· CD-ROM atau DVD drive.
· Display Super VGA 800 x 600 (high resolution monitor)
· Keyboard + Mouse
B. Instalasi Sistem Operasi
Langkah-langkah
untuk instalasi Windows XP Professional :
1.
Mulai instalasi dengan salah satu cara
berikut :
▪
Dari CD-ROM instalasi Windows XP,
pastikan CD-ROM drive di-setting
untuk di-boot terlebih dahulu.
Setelah CD-ROM dimasukkan dan diminta, tekan sembarang tombol untuk menjalankan
program Setup Windows XP Professional.
▪
Dari komputer yang sudah ada sistem
operasi aktif, masukkan CD-ROM, lalu dari command
prompt, ketik “drive:\i386\winnt32.exe”
lalu tekan ENTER, atau bila instalasi dari komputer yang sebelumnya belum ada sistem
operasi aktif, ketik “drive:\i386\winnt.exe”
lalu tekan ENTER, dimana drive
adalah huruf untuk drive CD-ROM.

Setup pada tahap ini sedang me-load file-file untuk instalasi.
2.
Welcome
to Setup muncul pada layar, dengan pilihan Continue Setup, Repair, atau
Quit. Tekan ENTER untuk melanjutkan Setup.

3.
Layar Windows XP Licensing Agreement muncul, atau yang disebut dengan
“EULA”. Tekan F8 untuk melanjutkan instalasi atau Esc untuk keluar dan sistem
akan reboot.
4.
Selanjutnya akan ditampilkan informasi
partisi harddisk pada komputer. Pada contoh berikut, harddisk sudah dipartisi
dengan file system FAT32 dan Windows XP akan di-install-kan ke partisi
tersebut. Tekan ENTER untuk install, D untuk Delete partisi dan F3 untuk Quit.
5.
Format
Partisi. Partisi yang ada berformat file sistem FAT32. Windows XP
bisa diinstalkan ke harddisk dengan file sistem NTFS, oleh karenanya harddisk
dapat diformat kedalam file sistem NTFS. Tekan ENTER.

6.
Setup memformat harddisk kedalam NTFS. 

7.
Setelah partisi diformat, Setup akan meng-copy-kan
file-file yang diperlukan untuk instalasi.

8.
Setelah di-copy-kan dan Setup membuat information files, Setup akan
Restart dalam waktu 15 detik. Tekan ENTER untuk Restart.

9. Tampilan
layar Windows XP saat booting.

10. Setelah
restart, Setup melanjutkan instalasi Windows XP.

11. Setelah
beberapa saat muncul Regional and
Language Options untuk mengatur format angka, tanggal, mata uang dan juga
bahasa. Klik Next untuk
melanjutkan.

12.
Masukkan nama dan organisasi (optional)
pada Personalize Your Software, lalu
klik Next.

13. Masukkan
25 karakter Product Key
Windows XP. Klik Next.

14. Masukkan
nama komputer dan password untuk account administrator, lalu klik Next. INGAT
dan simpan password administrator.

15. Tentukan
Tanggal dan Waktu, serta Zona Waktu, lalu klik Next.

16. Setup
berlanjut dengan instalasi network.
17. Selanjutnya
pilih Typical atau Custom pada Network
Settings. Disarankan pilih Typical lalu klik Next.
18. Pada
Workgroup or Computer Domain,
masukkan nama workgroup atau domain. Windows XP
19. Pada
tahap ini Setup akan melanjutkan instalasi sampai selesai. Setelah selesai,
komputer akan reboot.
20. Setelah reboot akan muncul layar Welcome to Micorsoft Windows. Klik Next untuk melanjutkan.
21. Microsoft
mengharuskan setiap OS Windows XP untuk diaktivasi. Pada tahap Ready to activate Windows? pilih YES
untuk aktivasi sekarang atau NO untuk aktivasi setelah instalasi selesai. Klik
Next. (Bila pilih YES, memerlukan koneksi ke internet untuk aktivasi)
22. Masukkan nama-nama User yang akan menggunakan
komputer. Klik Next.
23. Setelah itu, Logon untuk pertama kalinya menggunakan
User yang sudah dibuat.
24. Instalasi
selesai
C.
Mengenalkan peripheral baru kedalam komputer.
Instalasi alat baru pada OS Windows XP, tidak jauh berbeda
dengan Windows 2000. Kemudahan instalasi
alat baru merupakan salah satu kelebihan dari Windows XP dan Windows 2000
apabila dibandingkan dengan Windows 98.
BAB III
INSTALASI PROGRAM APLIKASI LAINNYA
Setelah komputer terinstal dengan sebuah Sistem Operasi,
mungkin timbul pertanyaan : Apa selanjutnya?
Perlu diingat, sistem operasi dapat digambarkan sebagai
“jembatan” agar kita sebagai user dapat berinteraksi dengan alat-alat dalam
sebuah sistem komputer. Sistem operasi pada dasarnya juga merupakan sebuah
program yang setelah diinstalkan, mengatur semua program-program lainnya yang
bekerja dalam komputer. Program-program lainnya itu disebut aplikasi atau
program aplikasi.
Program aplikasi yang umum diinstalkan setelah instalasi
sistem operasi adalah program aplikasi yang memampukan kita untuk dapat
“bekerja”. “Bekerja” disini adalah dalam arti memudahkan dalam menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan “kantor”, seperti membuat surat, laporan, presentasi dsb.
Salah satu program aplikasi “kantor” yang paling terkenal dan umum digunakan
adalah MS Office dari Microsoft
(penamaan produk yang cerdik, kalau boleh dibilang). Dalam satu bundel produk
MS Office terdapat program-program seperti Word,
Excel, Power Point dan lainnya, yang memudahkan dalam “berkantor” tadi.
Selain program aplikasi untuk “bekerja”, dengan semakin
meningkatnya ancaman virus komputer yang berkembang sangat cepat −secepat
perkembangan teknologi komputer itu sendiri, sudah merupakan keharusan yang rasanya tidak dapat
ditawar, untuk menginstal sebuah program aplikasi Anti Virus. Sebuah sistem
komputer dengan sistem operasi yang paling baru, dengan hardware yang paling baru pula, dapat rusak dalam semalam -atau
bila tidak mau seekstrem rusak, berkurang performanya.
Dalam
sub-sub bab kedepan akan dijelaskan tahap instalasi program aplikasi MS Office
dan Anti Virus.
III.1. Instalasi MS
Office
Microsoft sudah mengeluarkan
beberapa versi produk Office (biasanya mengikuti keluaran sistem operasi
Windows), seperti Office 2000, Office XP sampai terakhir Office 2003. Dalam memilih versi Office mana yang akan diinstal,
sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan hardware komputer dan sistem operasi
yang dipakai. Menginstal Office 2000 pada komputer dengan sistem operasi
Windows 98 masih dapat dilakukan, namun dengan performa yang sedikit dirasakan
berkurang (berhubungan dengan spesifikasi hardware komputer yang ada dengan OS
Windows 98). Begitu juga instalasi Office XP pada OS Windows 2000, pada
dasarnya masih bisa dilakukan.
Tahap instalasi MS
Office 2000 :
1.
Tutup program aplikasi lain yang masih
terbuka.
2.
Masukkan CD instalasi, CD akan mulai otomatis
(autorun).
3.
Layar Setup akan muncul dan pada Customer
Information masukkan nama, inisial, organisasi dan CD-Key. Lalu klik
Next.

4.
Pada layar License and Support
Information, baca EULA dan bila
menyutujui pilih I Accept lalu klik Next.

5.
Pada layar berikutnya,
pilih Customize untuk mengatur instalasi, lalu klik Next>>.

6.
Di Selecting
Features, akan tampak semua Program Microsoft yang dapat di-install-kan. Untuk memastikan program
di-install-kan ke harddisk, pilih Run all from My Computer. Setelah itu
klik Install Now untuk memulai
instalasi. 

7.
Installing
Microsoft Office 2000 akan muncul untuk menunjukkan proses
instalasi. 

8.
Setelah instalasi selesai tekan Yes untuk me-restart komputer.

9.
Setelah komputer restart , instalasi Microsoft Office 2000 selesai.
III.2. Instalasi
AVG
AVG Anti Virus dapat di install baik
dari CD maupun download dari internet file di situs http://www.grisoft.com
Langkah-langkah
instalasi AVG 7.0 Anti Virus dari CD
A. Menu Utama
a. Menu
Masukan CD instalasi kedalam CD-ROM
drive. Instalasi akan berjalan secara otomatis masuk kedalam menu penginstalan.
b. Memilih
bahasa
Pilihlah bahasa disebelah kiri bawah
kedalam bahasa yang dikehendaki, kemudian klik Continue.
c. Setelah memilih bahasa yang dikehendaki
kemudia kembali ke menu utama dan pilihlah AVG 7.0 Installation.
d.
Memilih Produk / Edisi
Dalam langkah berikutnya anda harus
memilih produk atau edisi AVG Anti Virus mana yang akan di install. Untuk
menginstall AVG Anti Virus 7.0 pilihlah AVG Professional :
e.
Instalasi AVG Professional
Dalam instalasi ini anda dapat memilih
instalasi Full Version atau Trial Version. Kemudian pilihlah Full Version.
B.
Proses Instalasi
Di bawah ini adalah langkah-langkah
proses instalasi :
a. Welcome Dialog
Dalam bagian ini anda harus memilih bahasa yang anda
kehendaki kemudian klik Next untuk mengkonfirmasi pilihan anda.
b. License Agreement
Bagian ini berisi tentang peraturan-peraturan dan
persetujuan bagi para user, kemudian klik Accept.
c. Select Installation Type
Terdapat dua pilihan dalam bagian ini yaitu Standard
Installation dan Custom Installation. Kemudian pilihlah Standard Installation
karena dalam Standard Installation terdapat semua komponen yang diperlukan
sedangkan untuk Custom Installation hanya untuk user yang sudah berpengalaman.
Setelah itu klik Next.
d. Personalise AVG
Anda diharuskan mengisi Nama User atau Company Name dan
Nomor Licensi dari AVG Anti Virus 7.0.
e. Destination Folder
Didalam Destination Folder (Folder Tujuan), tempat /
direktori dimana AVG Anti Virus ini diinstall (disimpan). Direktori dapat
diketik langsung atau dengan menggunakan tombol Browse.
f. Component Selection
Direkomendasikan jangan mengubah default yang sudah ada,
kemudian klik Next.
g. E-mail Scanning
Pilihlah
The Bat! (recommended), kemudian klik Next.
- Installation Summary
Klik
Finish.
- Application Termination
Beberapa program yang sedang bekerja dalam PC anda mungkin
dapat mengakibatkan konflik dengan instalasi AVG Anti Virus, Application
Terminator akan memunculkan daftar-daftar program yang harus dihentikan agar
dapat mengakhiri instalasi. Anda dapat menutup program-program itu secara
manual atau dapat juga secara otomatis dihentikan setelah anda klik tombol Next.
- Installation Complete
Untuk mengakhiri proses instalasi klik OK.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa sistem
operasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah sistem komputer.
Tanpa sistem operasi, komputer hanya sebuah mesin dengan sekumpulan alat-alat
dengan komponen-komponen listrik yang rumit tanpa kita sebagai pengguna dapat
berinteraksi dengannya untuk kemudahan dalam bekerja. Sekarang ini dengan
teknologi yang berkembang, semakin banyak pilihan yang dapat digunakan dalam
pemakaian sistem operasi.
IV.2. Saran
Dari sekian
banyak pilihan sistem operasi yang dapat digunakan, hendaknya dipilih sesuai
dengan keperluan dan kemampuan pemakaian komputer. Pastikan komputer
terproteksi dengan program anti virus yang selalu di-update virus definition-nya.
Perlu diadakan
pemeliharaan secara berkala terhadap sistem operasi dan perangkat lunak yang
ter-instal di masing-masing komputer.
Sehingga kerusakan yang terjadi dapat diidentifikasikan lebih dini.
DAFTAR PUSTAKA
- http://www.microsoft.com
- http://www.blackviper.com
- http://ma.noacsc.org/tech/helpfiles/InstallOffice/InstallOffice.htm
- http://www.grisoft.com
- Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Microsoft Windows
Elex Media Komputindo; Didik
Subyantara.
0 komentar:
Posting Komentar