Abraham
Saya membaca
exclusive interview anda di salah satu situs nasrani yang sebenarnya sudah lama
sekali di muat di Gatra VII/16,20 mareet 2001. Ternyata anda tetaplah orang
yang menghabiskan umur anda dengan sia-sia, hanya untuk bergelimang dalam kesesatan,
ditutup hatinya untuk menerima kebenaran, dan otak anda sungguh bodoh dalam
ber-nalar.
Saya membaca
dialog anda itu dengan hati yang bergetar, semoga Tuhan yang Maha Agung
mengampuni saya. Anda banyak menghina Allah, menghina Islam. Fatwa mati untuk
anda mungkin takkan terjadi di dunia, tetapi di akhirat kelak anda tidak akan
diuntungkan sedikitpun dan tidak pula dirugikan sedikitpun, anda akan bermuram
durja divonis kekal di neraka sebagai orang yang menyekutukan Allah.
Saya ingin
meluruskan pernyataan 'pikun' anda dengan penjesan yang sejelas-jelasnya.
Pernyataan anda yang pertama bahwa kaum Muslimin menyembah Allah melalui Hajar
Aswad (batu hitam), bahwa Allah itu batu hitam adalah sungguh pernyataan yang
menduga-duga. Anda membaca dari mana hal itu ?. Umat islam di mana pun berada
apabila waktu shalat telah tiba maka wajib menyegerakan shalat dan berusaha
menghadap kiblat yaitu Baitul Maqdis yang disana terdapat Ka'bah dan bukan
Hajar Aswad (batu hitam), yang disembah atau menjadi arah! ."Dan kepunyaan
Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah kiblat
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui."
(Al Baqarah 115). Adapun anda mengatakan " Ya, Allah, aku datang atas
panggilan-Mu", itu adalah kalimat yang di ucapkan bagi orang yang
melaksanakan haji. Dan bagi yang melaksanakan haji di haruskan mencium Hajar
Aswad (batu hitam) sebagaimana yang di contohkan oleh Nabi Muhammad. Umat islam
hanya menyembah Allah dengan menghadap ka'bah sebagai persatuan arah dimanapun
di bumi Allah melaksanakan Shalat.
Pernyataan kedua
anda yang menyebutkan bahwa dalam Al-qur'an terdapat pertentangan. Anda
mengutip penggalan-penggalan surat Al-qur'an, An-Nissa 82, Ali Imran 19, Maryam
71. Maha Suci Allah jika dalam firman-Nya terdapat pertentangan. Kutipan anda
surat An-Nissa 82 "Apa kamu tidak berpikir sekiranya Al-Quran itu bukan
wahyu Allah, tentu kamu akan mendapati pertentangan di dalamnya", lalu
anda mencontohkan ayat-ayat yang bertentangan, Ali Imran 19 "agama Islam
itu diridhai Allah " dan anda dengan tergesa-gesa menghubungkannya dengan
surat Maryam 71 "Semua akan ditetapkan masuk neraka". Kemana saja
anda selama 72 tahun ?. Apakah Anda tidak memperhatikan ayat sebelumnya, 70,
yang menjadi keterangan siapa orangnya yang tercantum dalam surat ke 71
"Dan tidak ada seorang pun dari padamu" yang dimaksud ? Apakah anda
tidak memperhatikan ayat 70 "Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui
orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka." Allah mengetahui
karena kekuasaan-Nya yang merupakan Raja di hari kiamat nanti dengan tidak
dirugikan dan tidak di untungkan siapa-siapa saja yang 'berhak' memasuki
neraka. Yaitu mereka-mereka dalam surat 71 semuanya akan memasuki neraka dan
tentu saja bagi mereka yang durhaka kepada Allah yaitu orang-orang yang
mengadakan sembahan lain selain Allah. Anda jangan mentafsirkan ayat semau anda
layaknya anda memesan makanan di restoran. Anda harus dibiasakan untuk memiliki
fakta-fakta yang kuat sebelum meremehkan ajaran agama lain. Anda harus mengasah
daya nalar anda sebelum menghina Al-qur'an.
Pernyataan ketiga
anda bahwa Muhammad mendengar suara setan ketika wahyu terputus. Sama sekali
tidak tercantum di mukadimah Al-qur'an departemen agama atau pesantren bahwa
Muhammad mendengar suara setan, kebingungan mendengar suara setan atau Tuhan.
Anda sangat mengada-ada sekali dan anda benar-benar dengki terhadap islam. Kala
itu Muhammad memang gelisah dan khawatir, takut jika wahyu terputus. Karena
Muhammad baru mendapat satu wahyu (satu surat) surat Al-Alaq, dan masih dalam
rasa kebingungan apa yang harus dia lakukan selanjutnya. setelah waktu yang
cukup lama Allah tidak menurunkan wahyu berikutnya lalu diturunkan surat yang
kedua "Hai orang yang berkemul
(berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan!,dan Tuhanmu agungkanlah, dan
pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah,
dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak.Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah." (Al
Muddatstsir 1-7). Perlu anda ketahui bahwa Allah menurunkan wahyu-Nya secara
berangsur-angsur supaya sesuai dengan apa yang terjadi kala itu dan menjadi
ketetapan hati bagi orang-orang yang beriman.
Anda harus
kembali berpikir sebelum anda 'tidak dapat merasakan apa-apa lagi' bahwa
kebenaran itu akan selalu yang menjadi pemenang. Segala kelicikan orang-orang
kristen dalam kristenisasi adalah sebuah tindakan yang 'malas berpikir', hanya
menipu meskipun anda mengatakan selametisasi. Manusia mau selamat apa tidak ?.
Anda seharusnya mengetahui bahwa Tuhan Semesta Alam telah mengutus
nabi-nabi-Nya kepada setiap umat di setiap zaman untuk memberitakan kebenaran
dengan mukjizat-mukjizat-Nya. Kelahiran nabi isa adalah bukti kekuasaan-Nya.
Adalah mudah bagi Allah untuk menciptakan sesuatu sesuai kehendak-Nya. Dan nabi
isa adalah satu dari banyak nabi Allah yang diutus yang 'hanya untuk
orang-orang Yahudi' saja. Tidak ada tanda-tanda ketuhanan dalam diri isa, isa
bukanlah pencipta alam semesta, tidak dapat mengatur kehidupan manusia hingga
saat ini, dan dia bukanlah penjelmaan Allah karena mustahil Allah ber-anak atau
menjelma, isa tidaklah mati disalib tetapi dia di angkat kesisi Allah dan akan
kembali dihari kiamat menjadi saksi atas kesesatan orang-orang nasrani. Isa
hanya menyeru untuk menyembah Allah. Dan anda harus tahu bahwa orang yahudi
adalah bangsa yang selalu membangkang, yang menyelewengkan sejarah, menentang
ajaran isa dan membunuh nabi isa, menyelewengkan ajaran isa dan yang pertama
pula menjadikan isa sebagai tuhan. Bangsa yahudi adalah bangsa yang selalu
menentang dan membunuh nabi-nabi Allah, bangsa yang dikutuk Allah sepanjang
masa dan sudah diramalkan kehancurannya dalam qur'an (Al israa 4-8)
Pantas saja anda
tidak dapat berdialog dengan ulama-ulama Islam, karena anda tidak punya
kekuatan pikiran, daya nalar, dan bukti-bukti. Karena anda melawan kebenaran
yang sudah pasti akan menang. Sampai kapan pun orang yang mempertahankan
kebodohannya akan senantiasa di tertawakan, dikucilkan dan dijauhi. Walaupun
anda mengira bahwa hanya dengan seorang Gus Dur ulama Islam yang 'aneh' anda
merasa diakui.
0 komentar:
Posting Komentar