Sabtu, 26 Januari 2013

Instalasi OS (Compatibility Mode)



BAB I

PENDAHULUAN
I.1.       Latar Belakang
A.   Tujuan Instruktural
    1. Memberikan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan instalasi sistem operasi dan program aplikasi pada sebuah komputer dengan platform Windows 98, Windows 2000 dan Windows XP.
    2. Memberikan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan instalasi peripheral / perangkat keras lain ke dalam sebuah komputer.
B.   Sasaran Instruktural
    1. Peserta dapat mengetahui dan melakukan instalasi sistem operasi dan program aplikasi pada komputer.
    2. Peserta dapat mengetahui dan melakukan instalasi peripheral / perangkat keras lain ke dalam sebuah komputer.

I.2.       Pengertian Sistem Operasi

A.   Definisi dan Fungsi

Pengertian dari sistem operasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang user, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat untuk mempermudah penggunaan komputer. Dalam hal ini sistem operasi dirancang agar mudah digunakan, dengan sedikit memperhatikan performa dan mengabaikan utilisasi sumber daya. Selain itu dalam lingkungan multi-user, sistem operasi juga dapat dipandang sebagai alat untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya komputer. Akan tetapi, di beberapa komputer, sudut pandang user dapat dikatakan hanya sedikit atau tidak ada sama sekali. Misalnya embedded computer pada peralatan rumah tangga seperti mesin cuci dan sebagainya mungkin saja memiliki lampu indikator untuk menunjukkan keadaan sekarang, tetapi sistem operasi ini dirancang untuk bekerja tanpa campur tangan user.
Dari sudut pandang sistem, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat yang menempatkan sumber daya secara efisien (Resource Allocator). Sistem Operasi adalah manager bagi sumber daya, yang menangani konflik permintaan sumber daya secara efisien. Sistem operasi juga mengatur eksekusi aplikasi dan operasi dari alat I/O. Fungsi ini dikenal juga sebagai Control Program. Lebih lagi, Sistem operasi merupakan suatu bagian program yang berjalan setiap saat yang dikenal dengan istilah kernel.
Dari sudut pandang tujuan sistem operasi, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat yang membuat komputer lebih nyaman digunakan. (convenient) untuk menjalankan aplikasi dan menyelesaikan masalah pengguna. Tujuan lain sistem operasi adalah membuat penggunaan sumber daya komputer menjadi efisien.

B.   Jenis-jenis Sistem Operasi

Sistem Operasi (Operating System/OS) merupakan perangkat lunak utama dalam setiap komputer, mulai dari computer mikro (personal computer) hingga computer besar (mainframe). Tanpa adanya sistem operasi maka komputer hanyalah sebuah benda tidak berguna. Sistem operasilah yang menjadi sarana agar sebuah komputer bisa berfungsi dan mampu berkomunikasi dengan user-nya (pengguna). Sistem operasi pula yang menjadi penerjemah (interpreter) dari bahasa manusia sebagai pengguna ke bahasa mesin yang mampu dipahami oleh komputer sebagai sebuah perangkat keras.
Seiring dengan perkembangan teknologi perangkat keras komputer, berkembang pula teknologi di bidang perangkat lunak, khususnya perangkat lunak sistem operasi. Perkembangan yang seiring di antara kedua perangkat ini perlu mengingat dalam perkembangan perangkat lunak selalu diikuti dengan bertambahnya fasilitas dan kemampuan baru. Guna menunjang fasilitas dan kemampuan baru dalam perangkat keras tersebut maka perangkat lunak sistem operasi harus dikembangkan agar mampu memanfaatkannya. Sehingga fasilitas dan kemampuan baru tersebut tidak sia-sia.
Perkembangan perangkat keras komputer ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi mikroprosesor. Sejak diciptakannya mikroprosesor Intel 8088 yang menjadi prosesor 8 bit untuk PC, telah diciptakan pula perangkat lunak sistem operasi untuk PC tersebut. Dan karena PC ini pertama kali diperkenalkan oleh IBM, maka sistem operasi untuk komputer tersebut disebut dengan IBM PC DOS (Disk Operating System). Untuk selanjutnya orang lebih mengenal DOS dengan MS-DOS (Microsoft DOS).
Salah satu alasan daru berkembangnya teknologi perangkat keras komputer adalah adanya tuntutan akan pemanfaatan PC yang semakin luas dan mudah. Tuntutan itu pula yang mempengaruhi perkembangan perangkat lunak sistem operasi. Jika semula orang cukup puas mengoperasikan komputer dengan cara mengetikkan baris-baris perintah yang harus dihafalnya, maka sekarang orang mempunyai tuntutan lain. Pekerjaan menghafal perintah-perintah tersebut merupakan pekerjaan tidak efisien dan justru menimbulkan kesan bahwa komputer merupakan perangkat yang sulit dioperasikan.
Akhirnya berkembanglah sistem operasi yang menggunakan gambar sebagai bahasanya. Sistem operasi ini selanjutnya diperkenalkan sebagai Windows (Ms Windows) oleh Microsoft. Sistem operasi Ms Windows pun berkembang seiring dengan tuntutan pengguna sesuai dengan perkembangan perangkat kerasnya. Hingga saat ini telah banyak versi Windows yang dikeluarkan, mulai dari Ms Windows 3.x yang masih menempel pada Ms DOS sampai Ms Windows 98 dan 2000, bahkan Ms Windows XP Proffesional yag ditumpangi DOS. Fasilitas multimedia pun telah didukung oleh sistem operasi ini. Lebih dari itu, windows mencoba memberi kemudahan kepada user untuk mengembangkan perangkat kerasnya, yaitu dengan adanya fasilitas Plug and Play (PnP) yang menjadikan penambahan perangkat keras penunjang lebih mudah dilakukan.

BAB II

INSTALASI SISTEM OPERASI

II.1.      Pengaturan Harddisk sebelum instalasi

A.   Fdisk

Sebagai sebuah program bantu sebenarnya FDISK memiliki beberapa kemudahan dalam pengoperasiannya. Meskipun FDISK selalu disertakan dalam setiap versi Ms DOS, masih banyak pengguna komputer yang kurang memahami program bantu ini. Sebelum menggunakan FDISK ada beberapa istilah yang perlu dipahami berkaitan dengan pengelolaan media disk drive. Berikut akan dijelaskan masing-masing istilah tersebut.
Partisi merupakan bagian dari HDD drive yang menjadi tempat ditampungnya data. Dalam sebuah HDD bisa memiliki lebih dari satu partisi. Untuk mereka menggunakan sistem operasi DOS dan Windows, akan mengenal tiga macam partisi, yaitu :
a.    Primary Dos Partition (partisi utama DOS)
Primary Dos Partition adalah partisi utama sebuah HDD yang merupakan partisi pertama dan merupakan partisi yang digunakan untuk boot untuk sistem operasi berbasis DOS. Partisi ini biasanya ditandai dengan huruf drive logika (logical drive) pertama (drive C)
b.    Extended Dos Partition (partisi tambahan DOS)
Merupakan partisi tambahan setelah partisi primer. Jika sebuah HD yang menggunakan sistem operasi DOS dan dibagi menjadi beberapa partisi, maka satu partisi adalah partisi primer dan lainnya adalah partisi tambahan (extended partition)
c.    Non-Dos Partition (partisi selain partisi DOS)
Non-Dos Partition adalah partisi selain partisi yang digunakan oleh DOS dan biasanya tidak dibuat oleh DOS. Misalnya partisi Netware pada HDD drive komputer server dengan sistem operasi jaringan Novell Netware, atau partisi yang dibuat oleh program bantu seperti Disk Manager.
Selain partisi pada HDD dikenal pula istilah Logical Drive yaitu disk drive yang hanya bersifat logika yang secara fisik berada pada disk drive yang sama dengan disk drive lain pada sebuah HDD. Pada sebuah HDD yang memiliki partisi tambahan dimungkinkan untuk membentuk beberapa logical drive pada partisi tambahan tersebut  sehingga nantinya huruf logical drive tidak terbatas pada C: tetapi ada D:, E: bahkan lebih.
Langkah-langkah pemformatan atau pembuatan partisi HDD dengan menggunakan program bantu FDISK adalah sebagai berikut :
1.    Setelah proses boot selesai dan pada layar monitor tampil prompt, ketikkan perintah untuk memanggil program bantu FDISK. Dari DOS prompt ketikkan perintah berikut:
      A:\ FDISK kemudian diikuti Enter
2.    Pada layar monitor akan tampil menu utama FDISK. Selanjutnya, pilih menu 1. Create menu DOS partition or logical DOS drive untuk membuat partisi HDD maka pada layar monitor akan tampil sub menu Create DOS Partition or Logical DOS Drive.
3.    Dari menu yang tampil menu 1. Create Primary DOS Partition untuk membuat partisi primer DOS.
4.    Selanjutnya pada layar monitor akan tampil pertanyaan apakah seluruh kapasitas HDD akan dijadikan satu partisi atau tidak. Defaultnya adalah Y, yaitu satu partisi. Setelah menekan tombol Enter maka akan kembali ke menu utama FDISK. Jika HDD akan dibagi menjadi beberapa partisi, maka pada pertanyaan ini jawab dengan N kemudian tekan tombol Enter.
5.    Pada layar monitor akan tampil permintaan untuk memasukkan ukuran partisi yang dikehendaki. Maka masukkan ukuran yang dikehendaki dalam MB (mega byte).
6.    Untuk membuat Extended partisi, dari menu utama pilih menu 1 dan dari sub menu 1 pilih menu 2. Create Extended DOS Partition.
7.    Setelah extended partisi terbentuk maka FDISK akan mengkonfirmasi pembentukan Logical DOS Drive. Pada saat akan kembali ke menu utama, FDISK akan memberi tahu bahwa belum ada logical drive pada extended partisi. Selanjutnya akan ditanyakan apakah akan membuat loagical drive. Jika akan dibuat logical drive, FDISK akan menanyakan apakah seluruh kapasitas extended partisi akan dijadikan satu logical drive. Jika tidak, masukkan ukuran logical drive pertama yang dikehendaki. Selanjutnya FDISK akan menanyakan apakah sisa kapasitas extended partisi akan dijadikan satu logical drive , dan seterusnya. Dengan demikian nantinya HDD akan memiliki beberapa logical drive.
8.    Tahap selanjutnya adalah menentukan partisi aktif, yaitu partisi yang diijinkan untuk proses boot. Untuk HDD dengan satu partisi, maka partisi tersebut secara otomatis menjadi partisi aktif. Sedangkan untuk HDD dengan partisi lebih dari satu harus di set melalui menu 2. Set Active Partition.
9.    Jika menu 2 dipilih, pada layar monitor akan tampil daftar partisi yang terdapat pada HDD tersebut. Disamping itu tampil pula perintah untuk memasukkan nomor partisi yang akan di set aktif. Setelah diisi nomor partisi yang dikehendaki kembali ke menu utama.
10. Jika terjadi kesalahan dalam penentuan partisi maka partisi-partisi yang ada dapat dihapus dengan menggunakan menu 3. Delete Partition or Logical DOS Drive. Untuk menghapus partisi extended, terlebih dahulu logical drive yang ada harus dihapus karena logical drive menumpang di extended partisi jika tidak maka tidak dapat dihapus seluruhnya.
11. Sedangkan untuk dapat melihat partisi-partisi yang ada dalam HDD tersebut bisa digunakan menu 4. Display Partition Information.
12. setelah seluruhnya sesuai dengan kebutuhan selanjutnya keluar dari utilitas FDISK. Kemudian boot kembali komputer dengan menggunakan disket boot yang telah dipersiapkan tadi.
Setelah keseluruhan proses pembentukan partisi dengan program bantu FDISK selesai, maka tahap selanjutnya adalah proses format HDD. Proses format ini meliputi pemformatan seluruh partisi DOS dan termasuk logical drive yang ada pada HDD tersebut. Untuk pemformatan ini bisa digunakan program bantu FORMAT.EXE dari DOS, yang tersedia dalam sistem operasi Windows 9x. Seperti halnya memformat sebuah disk.

B.   FORMAT

Format merupakan program bantu untuk format disk yang disertakan pada DOS dan Windows. Program bantu ini bisa digunakan untuk melakukan format pada floppy disk drive maupun HDD. Untuk memformat HDD dengan format gunakan perintah :
A:\ format C:/S kemudian tekan Enter

Parameter /S dibelakang perintah FORMAT menunjukkan bahwa dalam proses format tersebut akan diikuti dengan proses copy file-file sistem ke HDD, yaitu file-file yang digunakan untuk proses boot. Pada Ms DOS yang dimaksud dengan file-file sistem adalah file IO.SYS, MSDOS.SYS, dan file COMMAND.COM. Perintah diatas digunakan untuk memformat partisi HDD yang di set aktif. Sedangkan untuk partisi non-aktif atau logical drive yang lain digunakan perintah :
A:\format D: kemudian tekan Enter
Huruf D: dibelakang perintah FORMAT menunjukan logical drive yang akan diformat. Selanjutnya pada layar monitor akan tampil konfirmasi bahwa seluruh isi drive yang di format akan terhapus. Komputer meminta konfirmasi apakah proses akan dilanjutkan. Untuk melanjutkan jawab pertanyaan ini dengan menekan Y dan tombol Enter maka komputer akan melakukan proses format.
Setelah proses format selesai, komputer bisa melakukan boot dari HDD. Biasanya boot sequence pada BIOS akan di set untuk boot dari C:\ terlebih dahulu agar pada proses boot akan mencoba mencari boot device di drive C:\.
II.2.     Instalasi Windows 98
a.    Persyaratan Perangkat Keras
Kebutuhan hardware minimum yang direkomendasikan oleh Microsoft untuk menginstall  Windows 98 adalah sebagai berikut :
                                    1.      Prosesor 486DX 66-MHz (Pentium lebih baik)
                                    2.      RAM 16 MB (24 MB lebih baik)
                                    3.      Space HDD yang dibutuhkan 195 – 295 MB tergantung konfigurasi dan pilihan instalasi
                                    4.      CD-ROM Drive
                                    5.      Floppy disk drive 3.5”
                                    6.      Mouse
                                    7.      Video Adapter dan monitor yang mendukung resolusi VGA/SVGA
B.  Instalasi Sistem Operasi
Sebelum dapat dilakukan instalasi Windows 98, diperlukan sebuah Startup Disk. Startup Disk ini biasanya terdapat dalam produk Windows 98 tetapi apabila tidak tersedia maka dapat dibuat sendiri dengan cara :
a.      Start >> Settings >> Control Panel
b.      Pilih Add/Remove Programs
c.       Pilih Tab Startup Disk, klik tombol Create Disk
d.      Kemudian ikuti instruksi pada layar monitor
Setelah Startup Disk tersedia maka langkah-langkah persiapan instalasi Windows 98 sebagai berikut :
1.    Masukkan disket Startup Windows 98 kedalam floppy disk drive kemudian restart komputer.
2.    Setelah tampil menu startup pilih opsi “Start computer with CD-ROM support” dan tekan enter.
3.    Masukkan CD Windows 98 kedalam CD-ROM drive.
4.    Ketik “D:\setup” dimana D adalah lokasi drive CD source Windows 98 berada, lalu tekan enter untuk memulai proses install dan ikuti petunjuk di layar monitor.
5.    Kemudian ikuti instruksi yang ada pada layar monitor.
B.   Mengenalkan peripheral baru kedalam komputer
Adakalanya PC perlu dilengkapi dengan berbagai peripheral tambahan, misalnya printer atau scanner. Agar PC dapat mengoperasikan peripheral tertentu maka diperlukan piranti lunak/software yang memungkinkan PC berkomunikasi dengan peripheral tersebut. Software ini biasanya dikenal dengan driver. Setiap produsen selalu menyertakan driver sebagai bagian tak terpisahkan dari produk peripheral. Driver setiap produk tidaklah sama untuk peripheral yang memiliki merk / tipe berbeda.
Sebelum melakukan instalasi ada baiknya dibaca terlebih dahulu buku petunjuk dari perusahaan manufaktur produsen peripheral tersebut. Berikut ini paparan petunjuk praktis instalasi peripheral pada  PC secara umum :
1.    Pada saat PC dalam keadaan off, pastikan bahwa antara PC dan peripheral sudah terkoneksi dengan benar.
2.    Nyalakan peripheral
3.    Lakukan boot pada PC dan perhatikan layer monitor akan muncul pesan “New Hardware Found” selanjutnya muncul “Add New Hardware Wizard
4.    Apabila pesan tersebut tidak muncul maka lakukan: Start >> Settings >> Control Panel >> Add New Hardware (gambar 1).
5.    Pada Add New Hardware Wizard, ikuti proses instalasi sampai muncul pilihan sebagaimana gambar 2.
a.    Tombol Yes (Recommended)
Yaitu proses Plug and Play Windows, dimana secara otomatis Windows akan mencari dari database driver yang sesuai untuk peripheral tersebut.
b.    Tombol No
Yaitu user harus memilih sendiri jenis, produsen manufaktur dan merk peripheral.
6.    Apabila pilihan merk untuk peripheral tersebut tidak tersedia maka klik tombol “Have Disk” (gambar 3) untuk memilih driver pada direktori /folder, disket atau CD.
7.    Apabila file driver tidak tersedia, dapat diperoleh dengan mendownload dari internet pada situs produsen manufaktur peripheral yang bersangkutan.
Sebagai contoh instalasi printer local HP Laserjet 5 :
1.    Pastikan antara PC dengan printer sudah terkoneksi dengan benar, kemudian nyalakan printer tersebut.
2.    Masuklah ke menu printer dengan cara Start >> Settings >> Printers
3.    Klik icon Add Printer sehingga muncul form Add Printer Wizard.
4.    Pilihan konfigurasi printer, klik Local kemudian Next
5.    Pilihan produsen dan merk printer, pilih HP pada list produsen kemudian klik HP Laserjet 5 pada merk list, selanjutnya Next.
6.    Pilihan port, pilih port pada LPT1 kemudian Next.
7.    Pilihan sebagai Default Printer klik Yes.
8.    Apabila akan mengetes pencetakan klik Yes kemudian klik Finish.

II.3. Instalasi Windows 2000

A.   Persyaratan Perangkat Keras

Persyaratan minimum untuk menjalankan Windows 2000 Professional :

         Computer/Processor: 133 MHz or higher Pentium-compatible CPU.

         Memory: 64 MB RAM

         Hard Disk: 2 GB ( 650 MB free space)

         CD-ROM atau DVD drive.

         Display VGA (high resolution monitor)

         Keyboard + Mouse

B.   Instalasi Sistem Operasi

Langkah-langkah untuk instalasi Windows 2000 Professional :
1.    Mulai instalasi dengan salah satu cara berikut :
         Dari CD-ROM instalasi Windows 2000, pastikan CD-ROM drive di-setting untuk di-boot terlebih dahulu. Setelah CD-ROM dimasukkan dan diminta, tekan sembarang tombol untuk menjalankan program Setup Windows 2000 Professional.
         Dari komputer yang sudah ada sistem operasi aktif, masukkan CD-ROM, lalu dari command prompt, ketik “drive:\i386\winnt32.exe” lalu tekan ENTER, atau bila instalasi dari komputer yang sebelumnya belum ada sistem operasi aktif, ketik “drive:\i386\winnt.exe” lalu tekan ENTER, dimana drive adalah huruf untuk drive CD-ROM.
2.    Setup lalu menginspeksi konfigurasi hardware komputer dan mulai meng-install file setup dan driver. Setelah pada layar muncul Microsoft Windows 2000 Professional, tekan ENTER untuk men-set Windows 2000 Professional.
3.    Setelah membaca licence agreement, tekan tombol F8 untuk menyetujui dan melanjutkan instalasi.
4.    Setelah muncul layar Windows 2000 Professional Setup, tekan ENTER untuk men-set up Windows 2000 Professional pada paritisi aktif atau tekan C untuk membuat partisi baru.
5.    Bila instalasi Windows 2000 Professional dilakukan pada partisi FAT (File Allocation Table), tentukan bilamana, ingin:
         Membiarkan file system sebagaimana adanya (tidak ada perubahan).
         Mem-format partisi menjadi FAT16.
         Merubah file system yang ada menjadi NTFS.
         Mem-format partisi dengan NTFS file system.
Tekan ENTER setelah menentukan pilihan. Setup memeriksa hard disk dan lalu meng-copy-kan file-file yang diperlukan untuk instalasi Windows 2000 Professional. Setelah selesai di-copy-kan, komputer akan restart.
Penting. Jangan tekan tombol apa pun, untuk ­booting dari CD-ROM drive pada waktu komputer restart
6.    Setelah restart dan muncul Setup Wizard Windows 2000, klik Next. Setup mendeteksi dan menginstal driver alat-alat  seperti mouse atau keyboard.
7.    Setelah Regional Options muncul, atur format angka, mata uang, waktu, tanggal dan bahasa, bila perlu. Klik Next.
8.    Pada Personalize Your Software, ketik nama dan organisasi, lalu klik Next.
9.    Pada Product ID, ketik 25 karakter product key, dan lalu klik Next.
10. Pada Computer Name and Password, ketikkan nama untuk komputer dan password untuk account Administrator.
11. Pada Date and Time Settings, atur tanggal dan waktu untuk komputer. Tentukan juga zona waktunya. Klik Next.
12. Setup lalu meng-install software untuk jaringan dan mendeteksi setting untuk jaringan. Pada Network Settings, klik:
         Typical, untuk men-set secara default jaringan seperti File and Print Sharing for Microsoft Networks, Client for Microsoft Networks, dan TCP/IP protocol that uses Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), atau,
         Custom, untuk menentukan sendiri settings jaringan.
dan lalu klik Next.
13. Pada Workgroup or Computer Domain, tentukan workgroup atau domain.
14. Selama tahap akhir instalasi, Setup meng-install item Start menu, meregister komponen, menyimpan settings dan menghapus file temporary. Pada saat Completing the Windows 2000 Setup Wizard mengharuskannya, keluarkan CD-ROM Windows 2000 lalu klik Finish untuk merestart komputer.
15. Setelah komputer restart, klik Next pada Welcome to the Network Identification Wizard.
16. Pada Users of This Computer, tentukan bila user harus memasukkan nama dan password atau membiarkan Windows 2000 log on menggunakan nama tertentu pada saat start.
Bila desktop Windows 2000 Professional muncul, instalasi sudah selesai.

C.   Mengenalkan peripheral baru kedalam komputer.

Mengenalkan peripheral / devices (alat) baru, seperti misalnya printer, scanner, modem dsb adalah, dengan kata lain, menginstalasi alat baru tersebut agar sistem operasi yang kita pakai mengetahui keberadaan alat itu serta dapat menggunakannya (dalam hal ini, kita, tentunya sebagai pengguna).
Dalam hal kemudahan instalasi, alat-alat tersebut secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: Plug and Play (PnP) dan non-Plug and Play (non-PnP). Kebanyakan alat-alat produksi setelah tahun 1995 adalah PnP. Sebuah alat PnP dapat langsung di-installkan dan langsung digunakan tanpa harus di-configure secara manual.
Instalasi alat baru, baik Plug and Play ataupun non-Plug and Play, biasanya terdiri dari tiga langkah :
         Alat dihubungkan ke komputer.
         Menginstal driver alat yang tepat (langkah ini tidak diharuskan untuk alat PnP)
         Mengatur konfigurasi dan setting alat (langkah ini tidak diharuskan untuk alat non-PnP)
Untuk memastikan alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya, ikuti langkah instalasi yang dianjurkan oleh produsen alat tersebut.
Untuk instalasi alat non-PnP, diharuskan untuk menggunakan Add/Remove Hardware pada Control Panel agar Windows 2000 mengetahui jenis alat yang mau di-instal. Setelah alat terdeteksi, Windows 2000 mungkin mengharuskan untuk dimasukkannya CD-ROM Windows 2000 atau floppy disk yang berisikan driver untuk alat yang ingin di-install. Setelah driver ter-install, Windows 2000 mengatur properties dan settings untuk alat tersebut.
Penting : Anda harus logged on sebagai administrator atau anggota Group Administrators untuk melakukan instalasi alat baru kedalam komputer dengan Add/Remove Hardware wizard di Control Panel.

II. 4. Instalasi Windows XP

A.   Persyaratan Perangkat Keras.

Persyaratan minimum untuk menjalankan Windows XP :

·         Computer/Processor: 300 MHz or higher Pentium-compatible CPU.

·         Memory: 128 MB RAM

·         Hard Disk: 4 GB ( 1.5 GB free space)

·         CD-ROM atau DVD drive.

·         Display Super VGA 800 x 600 (high resolution monitor)

·         Keyboard + Mouse

B.   Instalasi Sistem Operasi
Langkah-langkah untuk instalasi Windows XP Professional :
1.    Mulai instalasi dengan salah satu cara berikut :
         Dari CD-ROM instalasi Windows XP, pastikan CD-ROM drive di-setting untuk di-boot terlebih dahulu. Setelah CD-ROM dimasukkan dan diminta, tekan sembarang tombol untuk menjalankan program Setup Windows XP Professional.
         Dari komputer yang sudah ada sistem operasi aktif, masukkan CD-ROM, lalu dari command prompt, ketik “drive:\i386\winnt32.exe” lalu tekan ENTER, atau bila instalasi dari komputer yang sebelumnya belum ada sistem operasi aktif, ketik “drive:\i386\winnt.exe” lalu tekan ENTER, dimana drive adalah huruf untuk drive CD-ROM.
            Setup pada tahap ini sedang me-load file-file untuk instalasi.
2.    Welcome to Setup muncul pada layar, dengan pilihan Continue Setup, Repair, atau Quit. Tekan ENTER untuk melanjutkan Setup.
3.    Layar Windows XP Licensing Agreement muncul, atau yang disebut dengan “EULA”. Tekan F8 untuk melanjutkan instalasi atau Esc untuk keluar dan sistem akan reboot.
4.    Selanjutnya akan ditampilkan informasi partisi harddisk pada komputer. Pada contoh berikut, harddisk sudah dipartisi dengan file system FAT32 dan Windows XP akan di-install-kan ke partisi tersebut. Tekan ENTER untuk install, D untuk Delete partisi dan F3 untuk Quit.
5.    Format Partisi. Partisi yang ada berformat file sistem FAT32. Windows XP bisa diinstalkan ke harddisk dengan file sistem NTFS, oleh karenanya harddisk dapat diformat kedalam file sistem NTFS. Tekan ENTER.
6.    Setup memformat harddisk kedalam NTFS.
7.    Setelah partisi diformat, Setup akan meng-copy-kan file-file yang diperlukan untuk instalasi.
8.    Setelah di-copy-kan dan Setup membuat information files, Setup akan Restart dalam waktu 15 detik. Tekan ENTER untuk Restart.
9.    Tampilan layar Windows XP saat booting.
10. Setelah restart, Setup melanjutkan instalasi Windows XP.
11. Setelah beberapa saat muncul Regional and Language Options untuk mengatur format angka, tanggal, mata uang dan juga bahasa. Klik Next untuk melanjutkan.
12. Masukkan nama dan organisasi (optional) pada Personalize Your Software, lalu klik Next.
13. Masukkan 25 karakter Product Key Windows XP. Klik Next.
14. Masukkan nama komputer dan password untuk account administrator, lalu klik Next. INGAT dan simpan password administrator.
15. Tentukan Tanggal dan Waktu, serta Zona Waktu, lalu klik Next.
16. Setup berlanjut dengan instalasi network.
17. Selanjutnya pilih Typical atau Custom  pada Network Settings. Disarankan pilih Typical lalu klik Next.
18. Pada Workgroup or Computer Domain, masukkan nama workgroup atau domain. Windows XP
19. Pada tahap ini Setup akan melanjutkan instalasi sampai selesai. Setelah selesai, komputer akan reboot.
20. Setelah reboot akan muncul layar Welcome to Micorsoft Windows. Klik Next untuk melanjutkan.
21. Microsoft mengharuskan setiap OS Windows XP untuk diaktivasi. Pada tahap Ready to activate Windows? pilih YES untuk aktivasi sekarang atau NO untuk aktivasi setelah instalasi selesai. Klik Next. (Bila pilih YES, memerlukan koneksi ke internet untuk aktivasi)
22. Masukkan nama-nama User yang akan menggunakan komputer. Klik Next.
23. Setelah itu, Logon untuk pertama kalinya menggunakan User yang sudah dibuat.
24. Instalasi selesai
C.  Mengenalkan peripheral baru kedalam komputer.
Instalasi alat baru pada OS Windows XP, tidak jauh berbeda dengan Windows 2000.  Kemudahan instalasi alat baru merupakan salah satu kelebihan dari Windows XP dan Windows 2000 apabila dibandingkan dengan Windows 98.

BAB III

INSTALASI PROGRAM APLIKASI LAINNYA


Setelah komputer terinstal dengan sebuah Sistem Operasi, mungkin timbul pertanyaan : Apa selanjutnya?
Perlu diingat, sistem operasi dapat digambarkan sebagai “jembatan” agar kita sebagai user dapat berinteraksi dengan alat-alat dalam sebuah sistem komputer. Sistem operasi pada dasarnya juga merupakan sebuah program yang setelah diinstalkan, mengatur semua program-program lainnya yang bekerja dalam komputer. Program-program lainnya itu disebut aplikasi atau program aplikasi.
Program aplikasi yang umum diinstalkan setelah instalasi sistem operasi adalah program aplikasi yang memampukan kita untuk dapat “bekerja”. “Bekerja” disini adalah dalam arti memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan “kantor”, seperti membuat surat, laporan, presentasi dsb. Salah satu program aplikasi “kantor” yang paling terkenal dan umum digunakan adalah MS Office dari Microsoft (penamaan produk yang cerdik, kalau boleh dibilang). Dalam satu bundel produk MS Office terdapat program-program seperti Word, Excel, Power Point dan lainnya, yang memudahkan dalam “berkantor” tadi.
Selain program aplikasi untuk “bekerja”, dengan semakin meningkatnya ancaman virus komputer yang berkembang sangat cepat −secepat perkembangan teknologi komputer itu sendiri, sudah merupakan keharusan yang rasanya tidak dapat ditawar, untuk menginstal sebuah program aplikasi Anti Virus. Sebuah sistem komputer dengan sistem operasi yang paling baru, dengan hardware yang paling baru pula, dapat rusak dalam semalam -atau bila tidak mau seekstrem rusak, berkurang performanya.
Dalam sub-sub bab kedepan akan dijelaskan tahap instalasi program aplikasi MS Office dan Anti Virus.
III.1.     Instalasi MS Office
            Microsoft sudah mengeluarkan beberapa versi produk Office (biasanya mengikuti keluaran sistem operasi Windows), seperti Office 2000, Office XP sampai terakhir Office 2003.  Dalam memilih versi Office mana yang akan diinstal, sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan hardware komputer dan sistem operasi yang dipakai. Menginstal Office 2000 pada komputer dengan sistem operasi Windows 98 masih dapat dilakukan, namun dengan performa yang sedikit dirasakan berkurang (berhubungan dengan spesifikasi hardware komputer yang ada dengan OS Windows 98). Begitu juga instalasi Office XP pada OS Windows 2000, pada dasarnya masih bisa dilakukan.
Tahap instalasi MS Office 2000 :
1.      Tutup program aplikasi lain yang masih terbuka.
2.      Masukkan CD instalasi, CD akan mulai otomatis (autorun).
3.      Layar Setup akan muncul dan pada Customer Information masukkan nama, inisial, organisasi dan CD-Key. Lalu klik Next.
4.      Pada layar License and Support Information, baca EULA dan bila menyutujui pilih I Accept lalu klik Next.
5.      Pada layar berikutnya, pilih Customize untuk mengatur instalasi, lalu klik Next>>.
6.      Di Selecting Features, akan tampak semua Program Microsoft yang dapat di-install-kan. Untuk memastikan program di-install-kan ke harddisk, pilih Run all from My Computer. Setelah itu klik Install Now untuk memulai instalasi.
7.      Installing Microsoft Office 2000 akan muncul untuk menunjukkan proses instalasi.
8.      Setelah instalasi selesai tekan Yes untuk me-restart komputer.
9.      Setelah komputer restart , instalasi Microsoft Office 2000 selesai.
III.2.     Instalasi AVG
            AVG Anti Virus dapat di install baik dari CD maupun download dari internet file di situs http://www.grisoft.com
Langkah-langkah instalasi AVG 7.0 Anti Virus dari CD
A. Menu Utama
a.   Menu
Masukan CD instalasi kedalam CD-ROM drive. Instalasi akan berjalan secara otomatis masuk kedalam menu penginstalan.
b.   Memilih bahasa
Pilihlah bahasa disebelah kiri bawah kedalam bahasa yang dikehendaki, kemudian klik Continue.
c. Setelah memilih bahasa yang dikehendaki kemudia kembali ke menu utama dan pilihlah AVG 7.0 Installation.
d.  Memilih Produk / Edisi
Dalam langkah berikutnya anda harus memilih produk atau edisi AVG Anti Virus mana yang akan di install. Untuk menginstall AVG Anti Virus 7.0 pilihlah AVG Professional :
e.  Instalasi AVG Professional
Dalam instalasi ini anda dapat memilih instalasi Full Version atau Trial Version. Kemudian pilihlah Full Version.
B.  Proses Instalasi
Di bawah ini adalah langkah-langkah proses instalasi :
a.    Welcome Dialog
Dalam bagian ini anda harus memilih bahasa yang anda kehendaki kemudian klik Next untuk mengkonfirmasi pilihan anda.
b.    License Agreement
Bagian ini berisi tentang peraturan-peraturan dan persetujuan bagi para user, kemudian klik Accept.
c.    Select Installation Type
Terdapat dua pilihan dalam bagian ini yaitu Standard Installation dan Custom Installation. Kemudian pilihlah Standard Installation karena dalam Standard Installation terdapat semua komponen yang diperlukan sedangkan untuk Custom Installation hanya untuk user yang sudah berpengalaman. Setelah itu klik Next.
d.    Personalise AVG
Anda diharuskan mengisi Nama User atau Company Name dan Nomor Licensi dari AVG Anti Virus 7.0.
e.    Destination Folder
Didalam Destination Folder (Folder Tujuan), tempat / direktori dimana AVG Anti Virus ini diinstall (disimpan). Direktori dapat diketik langsung atau dengan menggunakan tombol Browse.
f.      Component Selection
Direkomendasikan jangan mengubah default yang sudah ada, kemudian klik Next.
g.    E-mail Scanning
Pilihlah The Bat! (recommended), kemudian klik Next.
  1. Installation Summary
Klik Finish.
  1. Application Termination
Beberapa program yang sedang bekerja dalam PC anda mungkin dapat mengakibatkan konflik dengan instalasi AVG Anti Virus, Application Terminator akan memunculkan daftar-daftar program yang harus dihentikan agar dapat mengakhiri instalasi. Anda dapat menutup program-program itu secara manual atau dapat juga secara otomatis dihentikan setelah anda klik tombol Next.
  1. Installation Complete
Untuk mengakhiri proses instalasi klik OK.       

 





BAB IV

PENUTUP

IV.1.   Kesimpulan
            Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa sistem operasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah sistem komputer. Tanpa sistem operasi, komputer hanya sebuah mesin dengan sekumpulan alat-alat dengan komponen-komponen listrik yang rumit tanpa kita sebagai pengguna dapat berinteraksi dengannya untuk kemudahan dalam bekerja. Sekarang ini dengan teknologi yang berkembang, semakin banyak pilihan yang dapat digunakan dalam pemakaian sistem operasi.
IV.2.   Saran
            Dari sekian banyak pilihan sistem operasi yang dapat digunakan, hendaknya dipilih sesuai dengan keperluan dan kemampuan pemakaian komputer. Pastikan komputer terproteksi dengan program anti virus yang selalu di-update virus definition-nya.
            Perlu diadakan pemeliharaan secara berkala terhadap sistem operasi dan perangkat lunak yang ter-instal di masing-masing komputer. Sehingga kerusakan yang terjadi dapat diidentifikasikan lebih dini.

DAFTAR PUSTAKA


  1. http://www.microsoft.com
  2. http://www.blackviper.com
  3. http://ma.noacsc.org/tech/helpfiles/InstallOffice/InstallOffice.htm
  4. http://www.grisoft.com
  5. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Microsoft Windows
Elex Media Komputindo; Didik Subyantara.



0 komentar:

Posting Komentar

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Welcome

Powered By Blogger

Pesan Pembuka

O'Clock

animasi blog

Harapan

nopri-diningrat.blogspot.com

Tabel List

TUTORIAL BLOG

TRIK FACEBOOK

TECHNO

Kegagalan Adalah Suatu Kesuksesan Yang Tertunda
Follows: Twitter: @nopri_bikers
Facebook: nopri diningrat
E-mail: nopri_tdr@yahoo.com




Sabtu, 26 Januari 2013

Instalasi OS (Compatibility Mode)



BAB I

PENDAHULUAN
I.1.       Latar Belakang
A.   Tujuan Instruktural
    1. Memberikan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan instalasi sistem operasi dan program aplikasi pada sebuah komputer dengan platform Windows 98, Windows 2000 dan Windows XP.
    2. Memberikan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan instalasi peripheral / perangkat keras lain ke dalam sebuah komputer.
B.   Sasaran Instruktural
    1. Peserta dapat mengetahui dan melakukan instalasi sistem operasi dan program aplikasi pada komputer.
    2. Peserta dapat mengetahui dan melakukan instalasi peripheral / perangkat keras lain ke dalam sebuah komputer.

I.2.       Pengertian Sistem Operasi

A.   Definisi dan Fungsi

Pengertian dari sistem operasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang user, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat untuk mempermudah penggunaan komputer. Dalam hal ini sistem operasi dirancang agar mudah digunakan, dengan sedikit memperhatikan performa dan mengabaikan utilisasi sumber daya. Selain itu dalam lingkungan multi-user, sistem operasi juga dapat dipandang sebagai alat untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya komputer. Akan tetapi, di beberapa komputer, sudut pandang user dapat dikatakan hanya sedikit atau tidak ada sama sekali. Misalnya embedded computer pada peralatan rumah tangga seperti mesin cuci dan sebagainya mungkin saja memiliki lampu indikator untuk menunjukkan keadaan sekarang, tetapi sistem operasi ini dirancang untuk bekerja tanpa campur tangan user.
Dari sudut pandang sistem, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat yang menempatkan sumber daya secara efisien (Resource Allocator). Sistem Operasi adalah manager bagi sumber daya, yang menangani konflik permintaan sumber daya secara efisien. Sistem operasi juga mengatur eksekusi aplikasi dan operasi dari alat I/O. Fungsi ini dikenal juga sebagai Control Program. Lebih lagi, Sistem operasi merupakan suatu bagian program yang berjalan setiap saat yang dikenal dengan istilah kernel.
Dari sudut pandang tujuan sistem operasi, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat yang membuat komputer lebih nyaman digunakan. (convenient) untuk menjalankan aplikasi dan menyelesaikan masalah pengguna. Tujuan lain sistem operasi adalah membuat penggunaan sumber daya komputer menjadi efisien.

B.   Jenis-jenis Sistem Operasi

Sistem Operasi (Operating System/OS) merupakan perangkat lunak utama dalam setiap komputer, mulai dari computer mikro (personal computer) hingga computer besar (mainframe). Tanpa adanya sistem operasi maka komputer hanyalah sebuah benda tidak berguna. Sistem operasilah yang menjadi sarana agar sebuah komputer bisa berfungsi dan mampu berkomunikasi dengan user-nya (pengguna). Sistem operasi pula yang menjadi penerjemah (interpreter) dari bahasa manusia sebagai pengguna ke bahasa mesin yang mampu dipahami oleh komputer sebagai sebuah perangkat keras.
Seiring dengan perkembangan teknologi perangkat keras komputer, berkembang pula teknologi di bidang perangkat lunak, khususnya perangkat lunak sistem operasi. Perkembangan yang seiring di antara kedua perangkat ini perlu mengingat dalam perkembangan perangkat lunak selalu diikuti dengan bertambahnya fasilitas dan kemampuan baru. Guna menunjang fasilitas dan kemampuan baru dalam perangkat keras tersebut maka perangkat lunak sistem operasi harus dikembangkan agar mampu memanfaatkannya. Sehingga fasilitas dan kemampuan baru tersebut tidak sia-sia.
Perkembangan perangkat keras komputer ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi mikroprosesor. Sejak diciptakannya mikroprosesor Intel 8088 yang menjadi prosesor 8 bit untuk PC, telah diciptakan pula perangkat lunak sistem operasi untuk PC tersebut. Dan karena PC ini pertama kali diperkenalkan oleh IBM, maka sistem operasi untuk komputer tersebut disebut dengan IBM PC DOS (Disk Operating System). Untuk selanjutnya orang lebih mengenal DOS dengan MS-DOS (Microsoft DOS).
Salah satu alasan daru berkembangnya teknologi perangkat keras komputer adalah adanya tuntutan akan pemanfaatan PC yang semakin luas dan mudah. Tuntutan itu pula yang mempengaruhi perkembangan perangkat lunak sistem operasi. Jika semula orang cukup puas mengoperasikan komputer dengan cara mengetikkan baris-baris perintah yang harus dihafalnya, maka sekarang orang mempunyai tuntutan lain. Pekerjaan menghafal perintah-perintah tersebut merupakan pekerjaan tidak efisien dan justru menimbulkan kesan bahwa komputer merupakan perangkat yang sulit dioperasikan.
Akhirnya berkembanglah sistem operasi yang menggunakan gambar sebagai bahasanya. Sistem operasi ini selanjutnya diperkenalkan sebagai Windows (Ms Windows) oleh Microsoft. Sistem operasi Ms Windows pun berkembang seiring dengan tuntutan pengguna sesuai dengan perkembangan perangkat kerasnya. Hingga saat ini telah banyak versi Windows yang dikeluarkan, mulai dari Ms Windows 3.x yang masih menempel pada Ms DOS sampai Ms Windows 98 dan 2000, bahkan Ms Windows XP Proffesional yag ditumpangi DOS. Fasilitas multimedia pun telah didukung oleh sistem operasi ini. Lebih dari itu, windows mencoba memberi kemudahan kepada user untuk mengembangkan perangkat kerasnya, yaitu dengan adanya fasilitas Plug and Play (PnP) yang menjadikan penambahan perangkat keras penunjang lebih mudah dilakukan.

BAB II

INSTALASI SISTEM OPERASI

II.1.      Pengaturan Harddisk sebelum instalasi

A.   Fdisk

Sebagai sebuah program bantu sebenarnya FDISK memiliki beberapa kemudahan dalam pengoperasiannya. Meskipun FDISK selalu disertakan dalam setiap versi Ms DOS, masih banyak pengguna komputer yang kurang memahami program bantu ini. Sebelum menggunakan FDISK ada beberapa istilah yang perlu dipahami berkaitan dengan pengelolaan media disk drive. Berikut akan dijelaskan masing-masing istilah tersebut.
Partisi merupakan bagian dari HDD drive yang menjadi tempat ditampungnya data. Dalam sebuah HDD bisa memiliki lebih dari satu partisi. Untuk mereka menggunakan sistem operasi DOS dan Windows, akan mengenal tiga macam partisi, yaitu :
a.    Primary Dos Partition (partisi utama DOS)
Primary Dos Partition adalah partisi utama sebuah HDD yang merupakan partisi pertama dan merupakan partisi yang digunakan untuk boot untuk sistem operasi berbasis DOS. Partisi ini biasanya ditandai dengan huruf drive logika (logical drive) pertama (drive C)
b.    Extended Dos Partition (partisi tambahan DOS)
Merupakan partisi tambahan setelah partisi primer. Jika sebuah HD yang menggunakan sistem operasi DOS dan dibagi menjadi beberapa partisi, maka satu partisi adalah partisi primer dan lainnya adalah partisi tambahan (extended partition)
c.    Non-Dos Partition (partisi selain partisi DOS)
Non-Dos Partition adalah partisi selain partisi yang digunakan oleh DOS dan biasanya tidak dibuat oleh DOS. Misalnya partisi Netware pada HDD drive komputer server dengan sistem operasi jaringan Novell Netware, atau partisi yang dibuat oleh program bantu seperti Disk Manager.
Selain partisi pada HDD dikenal pula istilah Logical Drive yaitu disk drive yang hanya bersifat logika yang secara fisik berada pada disk drive yang sama dengan disk drive lain pada sebuah HDD. Pada sebuah HDD yang memiliki partisi tambahan dimungkinkan untuk membentuk beberapa logical drive pada partisi tambahan tersebut  sehingga nantinya huruf logical drive tidak terbatas pada C: tetapi ada D:, E: bahkan lebih.
Langkah-langkah pemformatan atau pembuatan partisi HDD dengan menggunakan program bantu FDISK adalah sebagai berikut :
1.    Setelah proses boot selesai dan pada layar monitor tampil prompt, ketikkan perintah untuk memanggil program bantu FDISK. Dari DOS prompt ketikkan perintah berikut:
      A:\ FDISK kemudian diikuti Enter
2.    Pada layar monitor akan tampil menu utama FDISK. Selanjutnya, pilih menu 1. Create menu DOS partition or logical DOS drive untuk membuat partisi HDD maka pada layar monitor akan tampil sub menu Create DOS Partition or Logical DOS Drive.
3.    Dari menu yang tampil menu 1. Create Primary DOS Partition untuk membuat partisi primer DOS.
4.    Selanjutnya pada layar monitor akan tampil pertanyaan apakah seluruh kapasitas HDD akan dijadikan satu partisi atau tidak. Defaultnya adalah Y, yaitu satu partisi. Setelah menekan tombol Enter maka akan kembali ke menu utama FDISK. Jika HDD akan dibagi menjadi beberapa partisi, maka pada pertanyaan ini jawab dengan N kemudian tekan tombol Enter.
5.    Pada layar monitor akan tampil permintaan untuk memasukkan ukuran partisi yang dikehendaki. Maka masukkan ukuran yang dikehendaki dalam MB (mega byte).
6.    Untuk membuat Extended partisi, dari menu utama pilih menu 1 dan dari sub menu 1 pilih menu 2. Create Extended DOS Partition.
7.    Setelah extended partisi terbentuk maka FDISK akan mengkonfirmasi pembentukan Logical DOS Drive. Pada saat akan kembali ke menu utama, FDISK akan memberi tahu bahwa belum ada logical drive pada extended partisi. Selanjutnya akan ditanyakan apakah akan membuat loagical drive. Jika akan dibuat logical drive, FDISK akan menanyakan apakah seluruh kapasitas extended partisi akan dijadikan satu logical drive. Jika tidak, masukkan ukuran logical drive pertama yang dikehendaki. Selanjutnya FDISK akan menanyakan apakah sisa kapasitas extended partisi akan dijadikan satu logical drive , dan seterusnya. Dengan demikian nantinya HDD akan memiliki beberapa logical drive.
8.    Tahap selanjutnya adalah menentukan partisi aktif, yaitu partisi yang diijinkan untuk proses boot. Untuk HDD dengan satu partisi, maka partisi tersebut secara otomatis menjadi partisi aktif. Sedangkan untuk HDD dengan partisi lebih dari satu harus di set melalui menu 2. Set Active Partition.
9.    Jika menu 2 dipilih, pada layar monitor akan tampil daftar partisi yang terdapat pada HDD tersebut. Disamping itu tampil pula perintah untuk memasukkan nomor partisi yang akan di set aktif. Setelah diisi nomor partisi yang dikehendaki kembali ke menu utama.
10. Jika terjadi kesalahan dalam penentuan partisi maka partisi-partisi yang ada dapat dihapus dengan menggunakan menu 3. Delete Partition or Logical DOS Drive. Untuk menghapus partisi extended, terlebih dahulu logical drive yang ada harus dihapus karena logical drive menumpang di extended partisi jika tidak maka tidak dapat dihapus seluruhnya.
11. Sedangkan untuk dapat melihat partisi-partisi yang ada dalam HDD tersebut bisa digunakan menu 4. Display Partition Information.
12. setelah seluruhnya sesuai dengan kebutuhan selanjutnya keluar dari utilitas FDISK. Kemudian boot kembali komputer dengan menggunakan disket boot yang telah dipersiapkan tadi.
Setelah keseluruhan proses pembentukan partisi dengan program bantu FDISK selesai, maka tahap selanjutnya adalah proses format HDD. Proses format ini meliputi pemformatan seluruh partisi DOS dan termasuk logical drive yang ada pada HDD tersebut. Untuk pemformatan ini bisa digunakan program bantu FORMAT.EXE dari DOS, yang tersedia dalam sistem operasi Windows 9x. Seperti halnya memformat sebuah disk.

B.   FORMAT

Format merupakan program bantu untuk format disk yang disertakan pada DOS dan Windows. Program bantu ini bisa digunakan untuk melakukan format pada floppy disk drive maupun HDD. Untuk memformat HDD dengan format gunakan perintah :
A:\ format C:/S kemudian tekan Enter

Parameter /S dibelakang perintah FORMAT menunjukkan bahwa dalam proses format tersebut akan diikuti dengan proses copy file-file sistem ke HDD, yaitu file-file yang digunakan untuk proses boot. Pada Ms DOS yang dimaksud dengan file-file sistem adalah file IO.SYS, MSDOS.SYS, dan file COMMAND.COM. Perintah diatas digunakan untuk memformat partisi HDD yang di set aktif. Sedangkan untuk partisi non-aktif atau logical drive yang lain digunakan perintah :
A:\format D: kemudian tekan Enter
Huruf D: dibelakang perintah FORMAT menunjukan logical drive yang akan diformat. Selanjutnya pada layar monitor akan tampil konfirmasi bahwa seluruh isi drive yang di format akan terhapus. Komputer meminta konfirmasi apakah proses akan dilanjutkan. Untuk melanjutkan jawab pertanyaan ini dengan menekan Y dan tombol Enter maka komputer akan melakukan proses format.
Setelah proses format selesai, komputer bisa melakukan boot dari HDD. Biasanya boot sequence pada BIOS akan di set untuk boot dari C:\ terlebih dahulu agar pada proses boot akan mencoba mencari boot device di drive C:\.
II.2.     Instalasi Windows 98
a.    Persyaratan Perangkat Keras
Kebutuhan hardware minimum yang direkomendasikan oleh Microsoft untuk menginstall  Windows 98 adalah sebagai berikut :
                                    1.      Prosesor 486DX 66-MHz (Pentium lebih baik)
                                    2.      RAM 16 MB (24 MB lebih baik)
                                    3.      Space HDD yang dibutuhkan 195 – 295 MB tergantung konfigurasi dan pilihan instalasi
                                    4.      CD-ROM Drive
                                    5.      Floppy disk drive 3.5”
                                    6.      Mouse
                                    7.      Video Adapter dan monitor yang mendukung resolusi VGA/SVGA
B.  Instalasi Sistem Operasi
Sebelum dapat dilakukan instalasi Windows 98, diperlukan sebuah Startup Disk. Startup Disk ini biasanya terdapat dalam produk Windows 98 tetapi apabila tidak tersedia maka dapat dibuat sendiri dengan cara :
a.      Start >> Settings >> Control Panel
b.      Pilih Add/Remove Programs
c.       Pilih Tab Startup Disk, klik tombol Create Disk
d.      Kemudian ikuti instruksi pada layar monitor
Setelah Startup Disk tersedia maka langkah-langkah persiapan instalasi Windows 98 sebagai berikut :
1.    Masukkan disket Startup Windows 98 kedalam floppy disk drive kemudian restart komputer.
2.    Setelah tampil menu startup pilih opsi “Start computer with CD-ROM support” dan tekan enter.
3.    Masukkan CD Windows 98 kedalam CD-ROM drive.
4.    Ketik “D:\setup” dimana D adalah lokasi drive CD source Windows 98 berada, lalu tekan enter untuk memulai proses install dan ikuti petunjuk di layar monitor.
5.    Kemudian ikuti instruksi yang ada pada layar monitor.
B.   Mengenalkan peripheral baru kedalam komputer
Adakalanya PC perlu dilengkapi dengan berbagai peripheral tambahan, misalnya printer atau scanner. Agar PC dapat mengoperasikan peripheral tertentu maka diperlukan piranti lunak/software yang memungkinkan PC berkomunikasi dengan peripheral tersebut. Software ini biasanya dikenal dengan driver. Setiap produsen selalu menyertakan driver sebagai bagian tak terpisahkan dari produk peripheral. Driver setiap produk tidaklah sama untuk peripheral yang memiliki merk / tipe berbeda.
Sebelum melakukan instalasi ada baiknya dibaca terlebih dahulu buku petunjuk dari perusahaan manufaktur produsen peripheral tersebut. Berikut ini paparan petunjuk praktis instalasi peripheral pada  PC secara umum :
1.    Pada saat PC dalam keadaan off, pastikan bahwa antara PC dan peripheral sudah terkoneksi dengan benar.
2.    Nyalakan peripheral
3.    Lakukan boot pada PC dan perhatikan layer monitor akan muncul pesan “New Hardware Found” selanjutnya muncul “Add New Hardware Wizard
4.    Apabila pesan tersebut tidak muncul maka lakukan: Start >> Settings >> Control Panel >> Add New Hardware (gambar 1).
5.    Pada Add New Hardware Wizard, ikuti proses instalasi sampai muncul pilihan sebagaimana gambar 2.
a.    Tombol Yes (Recommended)
Yaitu proses Plug and Play Windows, dimana secara otomatis Windows akan mencari dari database driver yang sesuai untuk peripheral tersebut.
b.    Tombol No
Yaitu user harus memilih sendiri jenis, produsen manufaktur dan merk peripheral.
6.    Apabila pilihan merk untuk peripheral tersebut tidak tersedia maka klik tombol “Have Disk” (gambar 3) untuk memilih driver pada direktori /folder, disket atau CD.
7.    Apabila file driver tidak tersedia, dapat diperoleh dengan mendownload dari internet pada situs produsen manufaktur peripheral yang bersangkutan.
Sebagai contoh instalasi printer local HP Laserjet 5 :
1.    Pastikan antara PC dengan printer sudah terkoneksi dengan benar, kemudian nyalakan printer tersebut.
2.    Masuklah ke menu printer dengan cara Start >> Settings >> Printers
3.    Klik icon Add Printer sehingga muncul form Add Printer Wizard.
4.    Pilihan konfigurasi printer, klik Local kemudian Next
5.    Pilihan produsen dan merk printer, pilih HP pada list produsen kemudian klik HP Laserjet 5 pada merk list, selanjutnya Next.
6.    Pilihan port, pilih port pada LPT1 kemudian Next.
7.    Pilihan sebagai Default Printer klik Yes.
8.    Apabila akan mengetes pencetakan klik Yes kemudian klik Finish.

II.3. Instalasi Windows 2000

A.   Persyaratan Perangkat Keras

Persyaratan minimum untuk menjalankan Windows 2000 Professional :

         Computer/Processor: 133 MHz or higher Pentium-compatible CPU.

         Memory: 64 MB RAM

         Hard Disk: 2 GB ( 650 MB free space)

         CD-ROM atau DVD drive.

         Display VGA (high resolution monitor)

         Keyboard + Mouse

B.   Instalasi Sistem Operasi

Langkah-langkah untuk instalasi Windows 2000 Professional :
1.    Mulai instalasi dengan salah satu cara berikut :
         Dari CD-ROM instalasi Windows 2000, pastikan CD-ROM drive di-setting untuk di-boot terlebih dahulu. Setelah CD-ROM dimasukkan dan diminta, tekan sembarang tombol untuk menjalankan program Setup Windows 2000 Professional.
         Dari komputer yang sudah ada sistem operasi aktif, masukkan CD-ROM, lalu dari command prompt, ketik “drive:\i386\winnt32.exe” lalu tekan ENTER, atau bila instalasi dari komputer yang sebelumnya belum ada sistem operasi aktif, ketik “drive:\i386\winnt.exe” lalu tekan ENTER, dimana drive adalah huruf untuk drive CD-ROM.
2.    Setup lalu menginspeksi konfigurasi hardware komputer dan mulai meng-install file setup dan driver. Setelah pada layar muncul Microsoft Windows 2000 Professional, tekan ENTER untuk men-set Windows 2000 Professional.
3.    Setelah membaca licence agreement, tekan tombol F8 untuk menyetujui dan melanjutkan instalasi.
4.    Setelah muncul layar Windows 2000 Professional Setup, tekan ENTER untuk men-set up Windows 2000 Professional pada paritisi aktif atau tekan C untuk membuat partisi baru.
5.    Bila instalasi Windows 2000 Professional dilakukan pada partisi FAT (File Allocation Table), tentukan bilamana, ingin:
         Membiarkan file system sebagaimana adanya (tidak ada perubahan).
         Mem-format partisi menjadi FAT16.
         Merubah file system yang ada menjadi NTFS.
         Mem-format partisi dengan NTFS file system.
Tekan ENTER setelah menentukan pilihan. Setup memeriksa hard disk dan lalu meng-copy-kan file-file yang diperlukan untuk instalasi Windows 2000 Professional. Setelah selesai di-copy-kan, komputer akan restart.
Penting. Jangan tekan tombol apa pun, untuk ­booting dari CD-ROM drive pada waktu komputer restart
6.    Setelah restart dan muncul Setup Wizard Windows 2000, klik Next. Setup mendeteksi dan menginstal driver alat-alat  seperti mouse atau keyboard.
7.    Setelah Regional Options muncul, atur format angka, mata uang, waktu, tanggal dan bahasa, bila perlu. Klik Next.
8.    Pada Personalize Your Software, ketik nama dan organisasi, lalu klik Next.
9.    Pada Product ID, ketik 25 karakter product key, dan lalu klik Next.
10. Pada Computer Name and Password, ketikkan nama untuk komputer dan password untuk account Administrator.
11. Pada Date and Time Settings, atur tanggal dan waktu untuk komputer. Tentukan juga zona waktunya. Klik Next.
12. Setup lalu meng-install software untuk jaringan dan mendeteksi setting untuk jaringan. Pada Network Settings, klik:
         Typical, untuk men-set secara default jaringan seperti File and Print Sharing for Microsoft Networks, Client for Microsoft Networks, dan TCP/IP protocol that uses Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), atau,
         Custom, untuk menentukan sendiri settings jaringan.
dan lalu klik Next.
13. Pada Workgroup or Computer Domain, tentukan workgroup atau domain.
14. Selama tahap akhir instalasi, Setup meng-install item Start menu, meregister komponen, menyimpan settings dan menghapus file temporary. Pada saat Completing the Windows 2000 Setup Wizard mengharuskannya, keluarkan CD-ROM Windows 2000 lalu klik Finish untuk merestart komputer.
15. Setelah komputer restart, klik Next pada Welcome to the Network Identification Wizard.
16. Pada Users of This Computer, tentukan bila user harus memasukkan nama dan password atau membiarkan Windows 2000 log on menggunakan nama tertentu pada saat start.
Bila desktop Windows 2000 Professional muncul, instalasi sudah selesai.

C.   Mengenalkan peripheral baru kedalam komputer.

Mengenalkan peripheral / devices (alat) baru, seperti misalnya printer, scanner, modem dsb adalah, dengan kata lain, menginstalasi alat baru tersebut agar sistem operasi yang kita pakai mengetahui keberadaan alat itu serta dapat menggunakannya (dalam hal ini, kita, tentunya sebagai pengguna).
Dalam hal kemudahan instalasi, alat-alat tersebut secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: Plug and Play (PnP) dan non-Plug and Play (non-PnP). Kebanyakan alat-alat produksi setelah tahun 1995 adalah PnP. Sebuah alat PnP dapat langsung di-installkan dan langsung digunakan tanpa harus di-configure secara manual.
Instalasi alat baru, baik Plug and Play ataupun non-Plug and Play, biasanya terdiri dari tiga langkah :
         Alat dihubungkan ke komputer.
         Menginstal driver alat yang tepat (langkah ini tidak diharuskan untuk alat PnP)
         Mengatur konfigurasi dan setting alat (langkah ini tidak diharuskan untuk alat non-PnP)
Untuk memastikan alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya, ikuti langkah instalasi yang dianjurkan oleh produsen alat tersebut.
Untuk instalasi alat non-PnP, diharuskan untuk menggunakan Add/Remove Hardware pada Control Panel agar Windows 2000 mengetahui jenis alat yang mau di-instal. Setelah alat terdeteksi, Windows 2000 mungkin mengharuskan untuk dimasukkannya CD-ROM Windows 2000 atau floppy disk yang berisikan driver untuk alat yang ingin di-install. Setelah driver ter-install, Windows 2000 mengatur properties dan settings untuk alat tersebut.
Penting : Anda harus logged on sebagai administrator atau anggota Group Administrators untuk melakukan instalasi alat baru kedalam komputer dengan Add/Remove Hardware wizard di Control Panel.

II. 4. Instalasi Windows XP

A.   Persyaratan Perangkat Keras.

Persyaratan minimum untuk menjalankan Windows XP :

·         Computer/Processor: 300 MHz or higher Pentium-compatible CPU.

·         Memory: 128 MB RAM

·         Hard Disk: 4 GB ( 1.5 GB free space)

·         CD-ROM atau DVD drive.

·         Display Super VGA 800 x 600 (high resolution monitor)

·         Keyboard + Mouse

B.   Instalasi Sistem Operasi
Langkah-langkah untuk instalasi Windows XP Professional :
1.    Mulai instalasi dengan salah satu cara berikut :
         Dari CD-ROM instalasi Windows XP, pastikan CD-ROM drive di-setting untuk di-boot terlebih dahulu. Setelah CD-ROM dimasukkan dan diminta, tekan sembarang tombol untuk menjalankan program Setup Windows XP Professional.
         Dari komputer yang sudah ada sistem operasi aktif, masukkan CD-ROM, lalu dari command prompt, ketik “drive:\i386\winnt32.exe” lalu tekan ENTER, atau bila instalasi dari komputer yang sebelumnya belum ada sistem operasi aktif, ketik “drive:\i386\winnt.exe” lalu tekan ENTER, dimana drive adalah huruf untuk drive CD-ROM.
            Setup pada tahap ini sedang me-load file-file untuk instalasi.
2.    Welcome to Setup muncul pada layar, dengan pilihan Continue Setup, Repair, atau Quit. Tekan ENTER untuk melanjutkan Setup.
3.    Layar Windows XP Licensing Agreement muncul, atau yang disebut dengan “EULA”. Tekan F8 untuk melanjutkan instalasi atau Esc untuk keluar dan sistem akan reboot.
4.    Selanjutnya akan ditampilkan informasi partisi harddisk pada komputer. Pada contoh berikut, harddisk sudah dipartisi dengan file system FAT32 dan Windows XP akan di-install-kan ke partisi tersebut. Tekan ENTER untuk install, D untuk Delete partisi dan F3 untuk Quit.
5.    Format Partisi. Partisi yang ada berformat file sistem FAT32. Windows XP bisa diinstalkan ke harddisk dengan file sistem NTFS, oleh karenanya harddisk dapat diformat kedalam file sistem NTFS. Tekan ENTER.
6.    Setup memformat harddisk kedalam NTFS.
7.    Setelah partisi diformat, Setup akan meng-copy-kan file-file yang diperlukan untuk instalasi.
8.    Setelah di-copy-kan dan Setup membuat information files, Setup akan Restart dalam waktu 15 detik. Tekan ENTER untuk Restart.
9.    Tampilan layar Windows XP saat booting.
10. Setelah restart, Setup melanjutkan instalasi Windows XP.
11. Setelah beberapa saat muncul Regional and Language Options untuk mengatur format angka, tanggal, mata uang dan juga bahasa. Klik Next untuk melanjutkan.
12. Masukkan nama dan organisasi (optional) pada Personalize Your Software, lalu klik Next.
13. Masukkan 25 karakter Product Key Windows XP. Klik Next.
14. Masukkan nama komputer dan password untuk account administrator, lalu klik Next. INGAT dan simpan password administrator.
15. Tentukan Tanggal dan Waktu, serta Zona Waktu, lalu klik Next.
16. Setup berlanjut dengan instalasi network.
17. Selanjutnya pilih Typical atau Custom  pada Network Settings. Disarankan pilih Typical lalu klik Next.
18. Pada Workgroup or Computer Domain, masukkan nama workgroup atau domain. Windows XP
19. Pada tahap ini Setup akan melanjutkan instalasi sampai selesai. Setelah selesai, komputer akan reboot.
20. Setelah reboot akan muncul layar Welcome to Micorsoft Windows. Klik Next untuk melanjutkan.
21. Microsoft mengharuskan setiap OS Windows XP untuk diaktivasi. Pada tahap Ready to activate Windows? pilih YES untuk aktivasi sekarang atau NO untuk aktivasi setelah instalasi selesai. Klik Next. (Bila pilih YES, memerlukan koneksi ke internet untuk aktivasi)
22. Masukkan nama-nama User yang akan menggunakan komputer. Klik Next.
23. Setelah itu, Logon untuk pertama kalinya menggunakan User yang sudah dibuat.
24. Instalasi selesai
C.  Mengenalkan peripheral baru kedalam komputer.
Instalasi alat baru pada OS Windows XP, tidak jauh berbeda dengan Windows 2000.  Kemudahan instalasi alat baru merupakan salah satu kelebihan dari Windows XP dan Windows 2000 apabila dibandingkan dengan Windows 98.

BAB III

INSTALASI PROGRAM APLIKASI LAINNYA


Setelah komputer terinstal dengan sebuah Sistem Operasi, mungkin timbul pertanyaan : Apa selanjutnya?
Perlu diingat, sistem operasi dapat digambarkan sebagai “jembatan” agar kita sebagai user dapat berinteraksi dengan alat-alat dalam sebuah sistem komputer. Sistem operasi pada dasarnya juga merupakan sebuah program yang setelah diinstalkan, mengatur semua program-program lainnya yang bekerja dalam komputer. Program-program lainnya itu disebut aplikasi atau program aplikasi.
Program aplikasi yang umum diinstalkan setelah instalasi sistem operasi adalah program aplikasi yang memampukan kita untuk dapat “bekerja”. “Bekerja” disini adalah dalam arti memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan “kantor”, seperti membuat surat, laporan, presentasi dsb. Salah satu program aplikasi “kantor” yang paling terkenal dan umum digunakan adalah MS Office dari Microsoft (penamaan produk yang cerdik, kalau boleh dibilang). Dalam satu bundel produk MS Office terdapat program-program seperti Word, Excel, Power Point dan lainnya, yang memudahkan dalam “berkantor” tadi.
Selain program aplikasi untuk “bekerja”, dengan semakin meningkatnya ancaman virus komputer yang berkembang sangat cepat −secepat perkembangan teknologi komputer itu sendiri, sudah merupakan keharusan yang rasanya tidak dapat ditawar, untuk menginstal sebuah program aplikasi Anti Virus. Sebuah sistem komputer dengan sistem operasi yang paling baru, dengan hardware yang paling baru pula, dapat rusak dalam semalam -atau bila tidak mau seekstrem rusak, berkurang performanya.
Dalam sub-sub bab kedepan akan dijelaskan tahap instalasi program aplikasi MS Office dan Anti Virus.
III.1.     Instalasi MS Office
            Microsoft sudah mengeluarkan beberapa versi produk Office (biasanya mengikuti keluaran sistem operasi Windows), seperti Office 2000, Office XP sampai terakhir Office 2003.  Dalam memilih versi Office mana yang akan diinstal, sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan hardware komputer dan sistem operasi yang dipakai. Menginstal Office 2000 pada komputer dengan sistem operasi Windows 98 masih dapat dilakukan, namun dengan performa yang sedikit dirasakan berkurang (berhubungan dengan spesifikasi hardware komputer yang ada dengan OS Windows 98). Begitu juga instalasi Office XP pada OS Windows 2000, pada dasarnya masih bisa dilakukan.
Tahap instalasi MS Office 2000 :
1.      Tutup program aplikasi lain yang masih terbuka.
2.      Masukkan CD instalasi, CD akan mulai otomatis (autorun).
3.      Layar Setup akan muncul dan pada Customer Information masukkan nama, inisial, organisasi dan CD-Key. Lalu klik Next.
4.      Pada layar License and Support Information, baca EULA dan bila menyutujui pilih I Accept lalu klik Next.
5.      Pada layar berikutnya, pilih Customize untuk mengatur instalasi, lalu klik Next>>.
6.      Di Selecting Features, akan tampak semua Program Microsoft yang dapat di-install-kan. Untuk memastikan program di-install-kan ke harddisk, pilih Run all from My Computer. Setelah itu klik Install Now untuk memulai instalasi.
7.      Installing Microsoft Office 2000 akan muncul untuk menunjukkan proses instalasi.
8.      Setelah instalasi selesai tekan Yes untuk me-restart komputer.
9.      Setelah komputer restart , instalasi Microsoft Office 2000 selesai.
III.2.     Instalasi AVG
            AVG Anti Virus dapat di install baik dari CD maupun download dari internet file di situs http://www.grisoft.com
Langkah-langkah instalasi AVG 7.0 Anti Virus dari CD
A. Menu Utama
a.   Menu
Masukan CD instalasi kedalam CD-ROM drive. Instalasi akan berjalan secara otomatis masuk kedalam menu penginstalan.
b.   Memilih bahasa
Pilihlah bahasa disebelah kiri bawah kedalam bahasa yang dikehendaki, kemudian klik Continue.
c. Setelah memilih bahasa yang dikehendaki kemudia kembali ke menu utama dan pilihlah AVG 7.0 Installation.
d.  Memilih Produk / Edisi
Dalam langkah berikutnya anda harus memilih produk atau edisi AVG Anti Virus mana yang akan di install. Untuk menginstall AVG Anti Virus 7.0 pilihlah AVG Professional :
e.  Instalasi AVG Professional
Dalam instalasi ini anda dapat memilih instalasi Full Version atau Trial Version. Kemudian pilihlah Full Version.
B.  Proses Instalasi
Di bawah ini adalah langkah-langkah proses instalasi :
a.    Welcome Dialog
Dalam bagian ini anda harus memilih bahasa yang anda kehendaki kemudian klik Next untuk mengkonfirmasi pilihan anda.
b.    License Agreement
Bagian ini berisi tentang peraturan-peraturan dan persetujuan bagi para user, kemudian klik Accept.
c.    Select Installation Type
Terdapat dua pilihan dalam bagian ini yaitu Standard Installation dan Custom Installation. Kemudian pilihlah Standard Installation karena dalam Standard Installation terdapat semua komponen yang diperlukan sedangkan untuk Custom Installation hanya untuk user yang sudah berpengalaman. Setelah itu klik Next.
d.    Personalise AVG
Anda diharuskan mengisi Nama User atau Company Name dan Nomor Licensi dari AVG Anti Virus 7.0.
e.    Destination Folder
Didalam Destination Folder (Folder Tujuan), tempat / direktori dimana AVG Anti Virus ini diinstall (disimpan). Direktori dapat diketik langsung atau dengan menggunakan tombol Browse.
f.      Component Selection
Direkomendasikan jangan mengubah default yang sudah ada, kemudian klik Next.
g.    E-mail Scanning
Pilihlah The Bat! (recommended), kemudian klik Next.
  1. Installation Summary
Klik Finish.
  1. Application Termination
Beberapa program yang sedang bekerja dalam PC anda mungkin dapat mengakibatkan konflik dengan instalasi AVG Anti Virus, Application Terminator akan memunculkan daftar-daftar program yang harus dihentikan agar dapat mengakhiri instalasi. Anda dapat menutup program-program itu secara manual atau dapat juga secara otomatis dihentikan setelah anda klik tombol Next.
  1. Installation Complete
Untuk mengakhiri proses instalasi klik OK.       

 





BAB IV

PENUTUP

IV.1.   Kesimpulan
            Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa sistem operasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah sistem komputer. Tanpa sistem operasi, komputer hanya sebuah mesin dengan sekumpulan alat-alat dengan komponen-komponen listrik yang rumit tanpa kita sebagai pengguna dapat berinteraksi dengannya untuk kemudahan dalam bekerja. Sekarang ini dengan teknologi yang berkembang, semakin banyak pilihan yang dapat digunakan dalam pemakaian sistem operasi.
IV.2.   Saran
            Dari sekian banyak pilihan sistem operasi yang dapat digunakan, hendaknya dipilih sesuai dengan keperluan dan kemampuan pemakaian komputer. Pastikan komputer terproteksi dengan program anti virus yang selalu di-update virus definition-nya.
            Perlu diadakan pemeliharaan secara berkala terhadap sistem operasi dan perangkat lunak yang ter-instal di masing-masing komputer. Sehingga kerusakan yang terjadi dapat diidentifikasikan lebih dini.

DAFTAR PUSTAKA


  1. http://www.microsoft.com
  2. http://www.blackviper.com
  3. http://ma.noacsc.org/tech/helpfiles/InstallOffice/InstallOffice.htm
  4. http://www.grisoft.com
  5. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Microsoft Windows
Elex Media Komputindo; Didik Subyantara.




Kata Kata Bijak

Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah menjadi teladan bagi sesama.

Nasihat Sukses

Jika Anda tidak mampu mendekatinya, mengatasinya atau melewatinya, lebih baik Anda bernegosiasi dengannya.

Kata-Kata Mutiara

MOTIVASI : Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan. Karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajari kita tentang arti kesungguhan.

Box Coment

 
Template Indonesia | nopri diningrat
Aku cinta Indonesia_ Nopri diningrat_ Pagaralam