Selasa, 29 Januari 2013

KETUKAN IMAN



KETUKAN IMAN

Nurbuat: "Mengobati Kegelisahan"

Sungguh, kalau ingat masa lalu, saya sering gemetar. Jika ingat dosa-dosa yang saya lakukan, pelupuk mata saya tak kuasa membendung air mata.
Setidaknya berkaca-kaca. Orang melihat kami, para pelawak, di panggung membikin orang tertawa. Di belakang panggung kami menangis, orang tidak tahu. Malahan, bakat lawak saya justru terasah oleh kepahitan hidup, masa-masa menangis yang cukup panjang.

Sebelumnya, tak pernah terbayangkan saya akan menenggak minuman keras.
Sampai mabuk-mabukan hampir setiap malam. Tak hanya itu, saya pun murtad dari agama Islam, hingga akhirnya saya merasakan Allah Swt menyelamatkan saya. Dan saya kembali kepada Islam.

Selulus dari SMEA, saya sempat menganggur beberapa lama. Padahal saya harus membantu membiayai keluarga. Maklum, sejak usia 3,5 tahun bapak saya sudah meninggal. Saat itu, usia adik bungsu saya baru 35 hari. Terpaksa saya kerja serabutan. Kadang-kadang ikut jadi kernet angkutan umum.

Pada 1970, saya mulai tertarik masuk grup kesenian, di Malang, namanya Anoraga. Awalnya cuma jadi figuran. Setelah setahun saya dipercaya menjadi pemeran utama. Dari situ, saya pindah ke ludruk Wijaya Kusuma II, sebuah grup yang lebih besar. Uangpun mengalir lancar. Apalagi di situ, saya menjadi maskot. Jadi anak emas-lah. Anehnya, berapapun uang yang saya dapat, tak membuat saya bahagia. Saya malah gelisah.

Celakanya, kegelisahan itu saya larikan ke minum minuman keras. Saya biasa minum bersama kawan-kawan di grup ludruk. Biasanya, minuman lokal, bir Cap Kuntul. Kebiasaan itu, membuat saya kacau. Pendapatan yang lumayan itu pun, tak ada bekasnya. Dari situlah saya terbawa pengaruh lingkungan. Tahun 1978 saya berpindah agama ke Kristen. Bukannya ketenangan, kegelisahan saya malah menjadi-jadi.

Kekristenan saya mulai goyah sekitar tahun 1983. Saat itu saya sudah bergabung dengan Srimulat. Kebiasaan mabuk-mabukan pun mulai saya tinggalkan. Pikiran saya mulai jalan, mencari-cari akar kegundahan. Mulai tumbuh 'kecemburuan' saat melihat kawan-kawan yang muslim, menikmati
kesyahduan suara azan. Pun saat mereka menikmati kebersamaan ketika sholat berjamaah.

Apalagi kalau datang bulan Ramadhan. Mendengar azan magrib, dur.. dur.. dur.. bedug ditabuh, menyaksikan kawan-kawan berbuka puasa, masya Allah terbayang dalam benak saya kenikmatan berbuka. Saya merasa di situ ada kebahagiaan. Setelah berpuasa seharian, saat berbuka, bersama-sama lagi, terasa benar nikmatnya. Kemudian bergegas ke masjid untuk tarawih berjamaah.


Hal-hal seperti itu banyak membantu menyadarkan saya kembali ke jalan yang benar. Kalaupun ada, faktor orang lain sebenarnya hanya bersifat penunjang, yang dominan adalah suara qalbu saya yang memanggil untuk kembali kepada Islam. Sejauh itu saya masih beranggapan, semua agama baik. Tapi lama-lama, ada beberapa ajaran yang menyadarkan saya, ternyata Islamlah yang paling
sempurna. Misalnya, dalam surat Al-Ikhlash disebutkan, "Katakan, 'Tuhan itu satu, Tuhan tidak beranak, tidak diperanakkan." Logikanya, kalau Dia punya anak, pasti anaknya diistimewakan, nggak mungkin Dia mendahulukan yang lain.

Akhirnya, pada suatu malam di tahun 1986, saya bulatkan tekad kembali kepada Islam. Saya mencapai kesadaran bahwa saya sudah melenceng. Malam itu juga saya sholat tahajud 50 rakaat dan satu rakaat witir, sampai menjelang waktu sholat subuh. Setiap selesai dua rakaat saya tandai dengan satu biji korek. Paginya saya menemui seorang kiai, mengikrarkan dua kalimah syahadat. Sejak itulah, saya buka lembaran baru.

Ketika saya kembali kepada Islam, ada keharuan yang amat-sangat. Bayangkan, bapak saya orang Madura. Tak ada orang Madura yang beragama Kristen. Maka seperti saat saya meninggalkan Islam, kembalinya saya kepada Islam juga ditangisi saudara-saudara saya. Tangis haru dan penuh rasa syukur.Alhamdulillah, sejak itu saya merasakan ketenangan hidup. Meskipun ada sedikit kegelisahan yang tersisa, itu karena saya tak bisa menyadarkan istri dan empat orang anak saya untuk masuk Islam. Sampai akhirnya saya memutuskan berpisah dengan mereka.

Kepiting Sawah



Kepiting Sawah


Setelah melewati 3 bukit dan ngarai, sang petani tiba di rumah kyai.

Kyai menanyakan maksud kedatangannya.

Petani (P) : Saya ingin bertanya, apakah kepiting sawah itu halal atau haram ?

Kyai (K) : Sebelum menjawab pertanyaan kamu saya ingin dulu bertanya, apakah kamu punya sawah ?

P: Punya ,
K: Apakah di sawah yang kamu sedang tanami itu kamu bisa memancing belut?
P: Iya, kyai, bisa
K: Apakah kamu punya empang ?
P: Punya,
K: Apakah di empangmu dipelihara aneka ragam ikan, sperti mujair,tawes, mas, nila, gurame ?
P : Iya
K: Apakah kamu juga beternak ayam atau bebek seperti petani di sini?
P : Iya,
K: Nah , kalau begitu, makan dulu saja itu semua, janganlah dulu kamu persoalkan kepiting sawah, ayam, itik, ikan itupun mungkin tak habis kamu makan, jangan kau susahkan hidupmu dengan
persoalan kepiting sawah.


Kemuliaan Wanita



Kemuliaan Wanita

Allah Yang Maha Bijaksana telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik kejadian. Dan Dia telah menjadikan hambanya itu berpasang-pasangan antara lelaki dan wanita yang saling membutuhkan dimana pihak yang satu menjadi penunjang yang lainnya.
Kemuliaan manusia seperti ditegaskan Allah hanyalah ketaqwaan yang menjadi ukurannya, yakni sejauh mana manusia dapat mentaati perintah Allah dan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan.
Seperti halnya laki-laki, Allah telah mengkaruniakan kepada wanita berbagai kemuliaan. Sehingga dengan kemuliaan yang dimilikinya tersebut, menjadikan syarat untuk wanita masuk syurga begitu mudah seperti diriwayatkan Anas bin Malik bahwa Nabi SAW, "Seorang wanita yang mengerjakan solat 5 waktu, berpuasa wajib sebulan, memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya maka pasti dia akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dikehendakinya." (HR Abu Nuaim)
Abdul Rahman bin Auf meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Seorang wanita solehah lebih baik dari 1000 lelaki yang tak soleh. Dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya 7 pintu neraka dan dibuka 8 pintu syurga yang mana dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa hisab."
Selain itu, Siti Aisyah r.a meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda,
"Tidaklah seorang wanita yang haidh kecuali haidhnya merupakan kifarah bagi dosa-dosanya yang telah lalu. Dan pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi 'ala kulli hal wa astaghfirullaha min kulli zanbin" maka Allah menetapkan baginya bebas dari neraka, dengan mudah melalui sirath, aman dari siksa bahkan Allah mengangkat ke atasnya darajat 40 orang syuhada apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya."
Wanita Yang Mulia Dalam Pandangan Allah
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik wanita adalah apabila engkau pandang dia maka dia menggembirakan, bila engkau perintah dia taat, bila engkau tiada dia menjaga hartamu dan menjaga pula kehormatan dirinya."
Ada sebuah riwayat bahwa pada zaman Nabi SAW ada seorang laki-laki yang akan berangkat untuk berperang di jalan Allah. Dia berpesan kapada isterinya, "Wahai istriku ...janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini sehingga aku kembali." Secara kebetulan ayahnya menderita sakit, maka wanita tadi mengutus seorang lelaki menemui Rasulullah SAW dan Baginda Nabi bersabda kepada utusan itu, "Agar dia taati suaminya" Demikian pula wanita itu mengutus utusannya bukan hanya sekali sehingga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumahnya. Maka ayahnya meninggal dunia tetapi dia tetap tidak melihat mayat ayahnya. Dia tetap sabar sehingga suaminya pulang. Maka Allah memberi wahyu kepada Rasulullah yang berbunyi, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni wanita tersebut disebabkan ketaatannya kepada suaminya."
Dalam riwayat yang lain mengatakan bahawa Allah turut mengampuni dosa ayahnya disebabkan ketaatan anaknya itu.
Inilah sebenarnya hal yang menyebabkan wanita diridhai oleh Allah bukannya dalam persamaan hak yang seperti dituntut oleh orang yang tidak memahami agama. Sedangkan dalam peristiwa Isra' Mi'raj, Nabi SAW telah melihat ke dalam syurga yang mana Allah memasukkan wanita ke dalam syurga 500 tahun lebih awal dari suami mereka, dan bila melihat ke dalam neraka Nabi SAW dapati 2/3 dari penghuninya adalah wanita. Oleh itu takutilah kita semua akan ALLAH.
Kemuliaan Wanita
Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Apabila seorang wanita mencuci pakaian suaminya, maka Allah mencatat baginya 1000 kebaikan, diampunkan 2000 kesalahan bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohon ampun baginya dan Allah mengangkat 1000 derajat untuknya."
Maulana Syed Ahmad Khan menceritakan kelebihan yang dimiliki oleh wanita. Menurutnya, Seorang wanita solehah lebih baik dari seorang wali Allah, wanita pembuat tepung dengan membaca Bismillah akan diberkati Allah rezekinya, wanita penyapu lantai sambil berdzikir mendapat pahala seperti membersihkan Baitullah, Wanita solehah lebih baik dari 70 orang laki-laki yang soleh.
Allah akan memberkati rezeki apabila wanita memasak sambil berdzikir, Seorang wanita yang menutup auratnya dengan jilbab ditingkatkan oleh Allah cahaya wajahnya 13 kali dari wajah asalnya.
Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah yang Maha Indah di akhirat nanti tetapi Allah sendiri akan datang untuk berjumpa dengan wanita yang menutup auratnya dengan memakai jilbab dan ia istiqamah dengan itu.
Pengorbanan seorang wanita amat dihargai oleh Allah dan Rasul-Nya. Hanya saja kita kurang mengetahui kelebihan dan kemuliaan yang dikaruniakan kepada kita semua. (bay/um)

Keluh Kesah



Keluh Kesah

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

KELUH KESAH (AL-JAZA)

Al-jaza adalah ketidaksanggupan seseorang dalam memikul bencana atau musibah yang menimpanya, kemudian menampakkan sikapnya itu, baik dengan ucapan, perbuatan maupun keluh
kesah.

Sikap tidak sabar tatkala mendapat musibah ini akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan dalam berpikir jernih karena hati tidak  tenteram. Padahal ketidakjernihan
    pikiran akan melahirkan pilihan yang tidak jelas.
2. Munculnya bencana-bencana lain akibat kesalahan dalam mengambil tindakan.
3. Menyeret seseorang dalam kemusyrikan jika kondisi imannya tidak kuat.
4. Dikeluarkan dari hamba Allah. Rasulullah SAW bersabda,
   "Barang siapa tidak rida terhadap ketentuan-Ku dan tidak  sabar atas musibah dari-Ku, maka
    carilah Tuhan selain-Ku."

Adapun penyebab penyakit jaza ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengikuti dorongan hawa nafsu.
2. Tidak mampu menahan rasa pedih atau emosi batin.
3. Kurang bersyukur terhadap nikmat yang begitu banyak dibandingkan bencana yang baru
    menimpa.
4. Kelemahan iman terhadap qadha dan qadar, sehingga tidak memahami hikmat di balik bencana.

Dalam menghadapi musibah, seorang mukmin hendaknya menjalaninya dengan pola hidup sabar, yaitu menahan diri dari keluh kesah, amarah apalagi dari harapan mendapat belas-kasihan orang lain, terutama pada awal musibah itu terjadi. Rasulullah SAW bersabda,
"Sabar itu tatkala menghadapi ujian musibah yang pertama."
Karena, pada saat-saat itulah, iman seseorang betul-betul diuji: apakah dia akan kuat menahannya kemudian kembali kepada Allah dan memendam emosinya dalam-dalam, atau membiarkan nafsunya liar meluapkan rasa emosi dan gelisahnya.

Setelah lulus dengan ujian sabarnya, selanjutnya dia mesti menelaah lebih jauh hakikat bencana yang menimpanya. Perlu diketahui, jika suatu bencana menimpa seseorang atau suatu kaum, ada tiga kemungkinan, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai ujian (ibtila) atas prestasi iman. Melalui ujian tersebut, seseorang akan mengalami
    kenaikan derajat atau pangkatnya. Rasulullah SAW bersabda,
    "Orang-orang yang paling besar mendapat ujiannya adalah para nabi, kemudian para syuhada,   
    kemudian orang-orang yang setingkat dengannya."
    Orang-orang yang mendapat kualitas uji prestasi ini adalah mereka yang betul-betul mengenal    
    Allah. Mereka merasakan ibtila ini sebagai suatu kenikmatan istimewa sehingga ia begitu rela   
    dan tenang,
2. Sebagai sarana untuk mengukur kebenaran iman. Allah berfirman,
   "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah  
    beriman,' sedang mereka tidak diuji (lagi)? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang
    sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang dusta." (Q.S. Al-
    Ankabut, 2-3).
3. Sebagai azab atas kemaksiatan dan kekufuran, agar menjadi jera. Allah berfirman,
   "Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan oleh perbuatan tangan manusia,     
    supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
   kembali ke jalan yang benar." (Q.S. Ar-Rum, 41).

Dengan menelaah ketiga kemungkinan itu, seseorang harus mampu membaca dengan mata batinnya: apa hakikat bencana yang sedang dialaminya itu. Namun, yang jelas, baik yang kesatu,
kedua maupun ketiga, menuntut kesabaran yang sama, yaitu dengan mengembalikan segalanya kepada keinginan Allah.

Berikut sepuluh keutamaan setiap mukmin berkaitan dengan kesabaran yang mampu dijalankannya:
1. Kesabaran merupakan ibadah batiniah sehingga ia selalu disertai pertolongan Allah. Allah SWT berfirman,
   "Sesungguhnya Allah bersama-sama orang yang sabar."  (Q.S. Al-Baqarah, 153).
2. Kesabaran memelihara amalnya dari hal-hal yang dapat merusak, karena nafsunya yang suka membawa ke jalan yang  buruk dapat dia kendalikan.
3. Kesabaran menjadi modal bagi ketenangan hidupnya selama di dunia. Baginya, dunia adalah tempat tinggal sementara yang tidak akan luput dari godaan.
4. Kesabaran menjadi sarana untuk meningkatkan konditenya di hadapan Allah.
5. Kesabaran melahirkan pujian Allah bagi pemiliknya. Orang yang sabar dipuji Allah sebagai orang yang paling baik.
6. Kesabaran melahirkan kegembiraan baginya.
7. Kesabaran melahirkan kecintaan Allah terhadapnya.
8. Kesabaran meningkatkan derajatnya.
9. Kesabaran membawa keselamatan yang hakiki, yakni ketika ia masuk surga. Ia mendapatkan  
    sambutan dari Allah, sebagaimana dalam firman-Nya:
   "Keselamatan atas kamu semua karena kesabaranmu"  (Q.S. Ar-Ra'du, 24).
10. Kesabaran membawanya pada pahala yang tidak ada hentinya.  Allah berfirman,
    "... Hanyalah pahala orang-orang sabar yang akan dibalas tanpa ada bilangan."
     (Q.S. Az-Zumar,  24).

Agar terbebas dari penyakit al-jaza ini, hendaknya kita melakukan hal-hal berikut:
1. Menjauhi semua penyebab timbulnya penyakit al-jaza.
2. Mempelajari akibatnya.
3. Memahami makna sabar dan seluruh manfaatnya.
4. Melakukan langkah-langkah berikut jika dihadapkan pada
    suatu cobaan:
   a. Meyakini bahwa cobaan adalah takdir dari Allah yang
      terbaik baginya, dan kelak akan terbukti hikmahnya.
   b. Menahan emosi semaksimal mungkin sehingga tidak
      menimbulkan reaksi negatif terhadap tindakan fisik.
   c. Jika masih ada rasa kesal, segera beranjak dari tempat
      duduk, ambil air wudu, dan baca ta'udz dan istigfar sebanyak
      tiga kali.
   d. Membaca doa berikut:
      "Ya Allah, selamatkanlah aku dalam musibahku ini, dan semoga
      engkau menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik daripada
      ini."
   e. Selalu bersyukur akan nikmat yang diterima.
                             ****
___________________________________________________________________
60 Penyakit hati
Pengarang   : Uwes Al-Qorni
Penerbit    : PT Remaja Rosdakarya

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Welcome

Powered By Blogger

Pesan Pembuka

O'Clock

animasi blog

Harapan

nopri-diningrat.blogspot.com

Tabel List

TUTORIAL BLOG

TRIK FACEBOOK

TECHNO

Kegagalan Adalah Suatu Kesuksesan Yang Tertunda
Follows: Twitter: @nopri_bikers
Facebook: nopri diningrat
E-mail: nopri_tdr@yahoo.com




Selasa, 29 Januari 2013

KETUKAN IMAN
KETUKAN IMAN Nurbuat: "Mengobati Kegelisahan" Sungguh, kalau ingat masa lalu, saya sering gemetar. Jika ingat dosa-d...
Kepiting Sawah
Kepiting Sawah Setelah melewati 3 bukit dan ngarai, sang petani tiba di rumah kyai. Kyai menanyakan maksud kedatangannya. ...
Kemuliaan Wanita
Kemuliaan Wanita Allah Yang Maha Bijaksana telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik kejadian. Dan Dia telah menjadikan hambany...
Keluh Kesah
Keluh Kesah Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh KELUH KESAH (AL-JAZA) Al-jaza adalah ketidaksanggupan seseo...

Kata Kata Bijak

Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah menjadi teladan bagi sesama.

Nasihat Sukses

Jika Anda tidak mampu mendekatinya, mengatasinya atau melewatinya, lebih baik Anda bernegosiasi dengannya.

Kata-Kata Mutiara

MOTIVASI : Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan. Karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajari kita tentang arti kesungguhan.

Box Coment

 
Template Indonesia | nopri diningrat
Aku cinta Indonesia_ Nopri diningrat_ Pagaralam