Selasa, 29 Januari 2013

Keluh Kesah



Keluh Kesah

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

KELUH KESAH (AL-JAZA)

Al-jaza adalah ketidaksanggupan seseorang dalam memikul bencana atau musibah yang menimpanya, kemudian menampakkan sikapnya itu, baik dengan ucapan, perbuatan maupun keluh
kesah.

Sikap tidak sabar tatkala mendapat musibah ini akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan dalam berpikir jernih karena hati tidak  tenteram. Padahal ketidakjernihan
    pikiran akan melahirkan pilihan yang tidak jelas.
2. Munculnya bencana-bencana lain akibat kesalahan dalam mengambil tindakan.
3. Menyeret seseorang dalam kemusyrikan jika kondisi imannya tidak kuat.
4. Dikeluarkan dari hamba Allah. Rasulullah SAW bersabda,
   "Barang siapa tidak rida terhadap ketentuan-Ku dan tidak  sabar atas musibah dari-Ku, maka
    carilah Tuhan selain-Ku."

Adapun penyebab penyakit jaza ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengikuti dorongan hawa nafsu.
2. Tidak mampu menahan rasa pedih atau emosi batin.
3. Kurang bersyukur terhadap nikmat yang begitu banyak dibandingkan bencana yang baru
    menimpa.
4. Kelemahan iman terhadap qadha dan qadar, sehingga tidak memahami hikmat di balik bencana.

Dalam menghadapi musibah, seorang mukmin hendaknya menjalaninya dengan pola hidup sabar, yaitu menahan diri dari keluh kesah, amarah apalagi dari harapan mendapat belas-kasihan orang lain, terutama pada awal musibah itu terjadi. Rasulullah SAW bersabda,
"Sabar itu tatkala menghadapi ujian musibah yang pertama."
Karena, pada saat-saat itulah, iman seseorang betul-betul diuji: apakah dia akan kuat menahannya kemudian kembali kepada Allah dan memendam emosinya dalam-dalam, atau membiarkan nafsunya liar meluapkan rasa emosi dan gelisahnya.

Setelah lulus dengan ujian sabarnya, selanjutnya dia mesti menelaah lebih jauh hakikat bencana yang menimpanya. Perlu diketahui, jika suatu bencana menimpa seseorang atau suatu kaum, ada tiga kemungkinan, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai ujian (ibtila) atas prestasi iman. Melalui ujian tersebut, seseorang akan mengalami
    kenaikan derajat atau pangkatnya. Rasulullah SAW bersabda,
    "Orang-orang yang paling besar mendapat ujiannya adalah para nabi, kemudian para syuhada,   
    kemudian orang-orang yang setingkat dengannya."
    Orang-orang yang mendapat kualitas uji prestasi ini adalah mereka yang betul-betul mengenal    
    Allah. Mereka merasakan ibtila ini sebagai suatu kenikmatan istimewa sehingga ia begitu rela   
    dan tenang,
2. Sebagai sarana untuk mengukur kebenaran iman. Allah berfirman,
   "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah  
    beriman,' sedang mereka tidak diuji (lagi)? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang
    sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang dusta." (Q.S. Al-
    Ankabut, 2-3).
3. Sebagai azab atas kemaksiatan dan kekufuran, agar menjadi jera. Allah berfirman,
   "Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan oleh perbuatan tangan manusia,     
    supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
   kembali ke jalan yang benar." (Q.S. Ar-Rum, 41).

Dengan menelaah ketiga kemungkinan itu, seseorang harus mampu membaca dengan mata batinnya: apa hakikat bencana yang sedang dialaminya itu. Namun, yang jelas, baik yang kesatu,
kedua maupun ketiga, menuntut kesabaran yang sama, yaitu dengan mengembalikan segalanya kepada keinginan Allah.

Berikut sepuluh keutamaan setiap mukmin berkaitan dengan kesabaran yang mampu dijalankannya:
1. Kesabaran merupakan ibadah batiniah sehingga ia selalu disertai pertolongan Allah. Allah SWT berfirman,
   "Sesungguhnya Allah bersama-sama orang yang sabar."  (Q.S. Al-Baqarah, 153).
2. Kesabaran memelihara amalnya dari hal-hal yang dapat merusak, karena nafsunya yang suka membawa ke jalan yang  buruk dapat dia kendalikan.
3. Kesabaran menjadi modal bagi ketenangan hidupnya selama di dunia. Baginya, dunia adalah tempat tinggal sementara yang tidak akan luput dari godaan.
4. Kesabaran menjadi sarana untuk meningkatkan konditenya di hadapan Allah.
5. Kesabaran melahirkan pujian Allah bagi pemiliknya. Orang yang sabar dipuji Allah sebagai orang yang paling baik.
6. Kesabaran melahirkan kegembiraan baginya.
7. Kesabaran melahirkan kecintaan Allah terhadapnya.
8. Kesabaran meningkatkan derajatnya.
9. Kesabaran membawa keselamatan yang hakiki, yakni ketika ia masuk surga. Ia mendapatkan  
    sambutan dari Allah, sebagaimana dalam firman-Nya:
   "Keselamatan atas kamu semua karena kesabaranmu"  (Q.S. Ar-Ra'du, 24).
10. Kesabaran membawanya pada pahala yang tidak ada hentinya.  Allah berfirman,
    "... Hanyalah pahala orang-orang sabar yang akan dibalas tanpa ada bilangan."
     (Q.S. Az-Zumar,  24).

Agar terbebas dari penyakit al-jaza ini, hendaknya kita melakukan hal-hal berikut:
1. Menjauhi semua penyebab timbulnya penyakit al-jaza.
2. Mempelajari akibatnya.
3. Memahami makna sabar dan seluruh manfaatnya.
4. Melakukan langkah-langkah berikut jika dihadapkan pada
    suatu cobaan:
   a. Meyakini bahwa cobaan adalah takdir dari Allah yang
      terbaik baginya, dan kelak akan terbukti hikmahnya.
   b. Menahan emosi semaksimal mungkin sehingga tidak
      menimbulkan reaksi negatif terhadap tindakan fisik.
   c. Jika masih ada rasa kesal, segera beranjak dari tempat
      duduk, ambil air wudu, dan baca ta'udz dan istigfar sebanyak
      tiga kali.
   d. Membaca doa berikut:
      "Ya Allah, selamatkanlah aku dalam musibahku ini, dan semoga
      engkau menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik daripada
      ini."
   e. Selalu bersyukur akan nikmat yang diterima.
                             ****
___________________________________________________________________
60 Penyakit hati
Pengarang   : Uwes Al-Qorni
Penerbit    : PT Remaja Rosdakarya

0 komentar:

Posting Komentar

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Welcome

Powered By Blogger

Pesan Pembuka

O'Clock

animasi blog

Harapan

nopri-diningrat.blogspot.com

Tabel List

TUTORIAL BLOG

TRIK FACEBOOK

TECHNO

Kegagalan Adalah Suatu Kesuksesan Yang Tertunda
Follows: Twitter: @nopri_bikers
Facebook: nopri diningrat
E-mail: nopri_tdr@yahoo.com




Selasa, 29 Januari 2013

Keluh Kesah



Keluh Kesah

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

KELUH KESAH (AL-JAZA)

Al-jaza adalah ketidaksanggupan seseorang dalam memikul bencana atau musibah yang menimpanya, kemudian menampakkan sikapnya itu, baik dengan ucapan, perbuatan maupun keluh
kesah.

Sikap tidak sabar tatkala mendapat musibah ini akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan dalam berpikir jernih karena hati tidak  tenteram. Padahal ketidakjernihan
    pikiran akan melahirkan pilihan yang tidak jelas.
2. Munculnya bencana-bencana lain akibat kesalahan dalam mengambil tindakan.
3. Menyeret seseorang dalam kemusyrikan jika kondisi imannya tidak kuat.
4. Dikeluarkan dari hamba Allah. Rasulullah SAW bersabda,
   "Barang siapa tidak rida terhadap ketentuan-Ku dan tidak  sabar atas musibah dari-Ku, maka
    carilah Tuhan selain-Ku."

Adapun penyebab penyakit jaza ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengikuti dorongan hawa nafsu.
2. Tidak mampu menahan rasa pedih atau emosi batin.
3. Kurang bersyukur terhadap nikmat yang begitu banyak dibandingkan bencana yang baru
    menimpa.
4. Kelemahan iman terhadap qadha dan qadar, sehingga tidak memahami hikmat di balik bencana.

Dalam menghadapi musibah, seorang mukmin hendaknya menjalaninya dengan pola hidup sabar, yaitu menahan diri dari keluh kesah, amarah apalagi dari harapan mendapat belas-kasihan orang lain, terutama pada awal musibah itu terjadi. Rasulullah SAW bersabda,
"Sabar itu tatkala menghadapi ujian musibah yang pertama."
Karena, pada saat-saat itulah, iman seseorang betul-betul diuji: apakah dia akan kuat menahannya kemudian kembali kepada Allah dan memendam emosinya dalam-dalam, atau membiarkan nafsunya liar meluapkan rasa emosi dan gelisahnya.

Setelah lulus dengan ujian sabarnya, selanjutnya dia mesti menelaah lebih jauh hakikat bencana yang menimpanya. Perlu diketahui, jika suatu bencana menimpa seseorang atau suatu kaum, ada tiga kemungkinan, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai ujian (ibtila) atas prestasi iman. Melalui ujian tersebut, seseorang akan mengalami
    kenaikan derajat atau pangkatnya. Rasulullah SAW bersabda,
    "Orang-orang yang paling besar mendapat ujiannya adalah para nabi, kemudian para syuhada,   
    kemudian orang-orang yang setingkat dengannya."
    Orang-orang yang mendapat kualitas uji prestasi ini adalah mereka yang betul-betul mengenal    
    Allah. Mereka merasakan ibtila ini sebagai suatu kenikmatan istimewa sehingga ia begitu rela   
    dan tenang,
2. Sebagai sarana untuk mengukur kebenaran iman. Allah berfirman,
   "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah  
    beriman,' sedang mereka tidak diuji (lagi)? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang
    sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang dusta." (Q.S. Al-
    Ankabut, 2-3).
3. Sebagai azab atas kemaksiatan dan kekufuran, agar menjadi jera. Allah berfirman,
   "Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan oleh perbuatan tangan manusia,     
    supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
   kembali ke jalan yang benar." (Q.S. Ar-Rum, 41).

Dengan menelaah ketiga kemungkinan itu, seseorang harus mampu membaca dengan mata batinnya: apa hakikat bencana yang sedang dialaminya itu. Namun, yang jelas, baik yang kesatu,
kedua maupun ketiga, menuntut kesabaran yang sama, yaitu dengan mengembalikan segalanya kepada keinginan Allah.

Berikut sepuluh keutamaan setiap mukmin berkaitan dengan kesabaran yang mampu dijalankannya:
1. Kesabaran merupakan ibadah batiniah sehingga ia selalu disertai pertolongan Allah. Allah SWT berfirman,
   "Sesungguhnya Allah bersama-sama orang yang sabar."  (Q.S. Al-Baqarah, 153).
2. Kesabaran memelihara amalnya dari hal-hal yang dapat merusak, karena nafsunya yang suka membawa ke jalan yang  buruk dapat dia kendalikan.
3. Kesabaran menjadi modal bagi ketenangan hidupnya selama di dunia. Baginya, dunia adalah tempat tinggal sementara yang tidak akan luput dari godaan.
4. Kesabaran menjadi sarana untuk meningkatkan konditenya di hadapan Allah.
5. Kesabaran melahirkan pujian Allah bagi pemiliknya. Orang yang sabar dipuji Allah sebagai orang yang paling baik.
6. Kesabaran melahirkan kegembiraan baginya.
7. Kesabaran melahirkan kecintaan Allah terhadapnya.
8. Kesabaran meningkatkan derajatnya.
9. Kesabaran membawa keselamatan yang hakiki, yakni ketika ia masuk surga. Ia mendapatkan  
    sambutan dari Allah, sebagaimana dalam firman-Nya:
   "Keselamatan atas kamu semua karena kesabaranmu"  (Q.S. Ar-Ra'du, 24).
10. Kesabaran membawanya pada pahala yang tidak ada hentinya.  Allah berfirman,
    "... Hanyalah pahala orang-orang sabar yang akan dibalas tanpa ada bilangan."
     (Q.S. Az-Zumar,  24).

Agar terbebas dari penyakit al-jaza ini, hendaknya kita melakukan hal-hal berikut:
1. Menjauhi semua penyebab timbulnya penyakit al-jaza.
2. Mempelajari akibatnya.
3. Memahami makna sabar dan seluruh manfaatnya.
4. Melakukan langkah-langkah berikut jika dihadapkan pada
    suatu cobaan:
   a. Meyakini bahwa cobaan adalah takdir dari Allah yang
      terbaik baginya, dan kelak akan terbukti hikmahnya.
   b. Menahan emosi semaksimal mungkin sehingga tidak
      menimbulkan reaksi negatif terhadap tindakan fisik.
   c. Jika masih ada rasa kesal, segera beranjak dari tempat
      duduk, ambil air wudu, dan baca ta'udz dan istigfar sebanyak
      tiga kali.
   d. Membaca doa berikut:
      "Ya Allah, selamatkanlah aku dalam musibahku ini, dan semoga
      engkau menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik daripada
      ini."
   e. Selalu bersyukur akan nikmat yang diterima.
                             ****
___________________________________________________________________
60 Penyakit hati
Pengarang   : Uwes Al-Qorni
Penerbit    : PT Remaja Rosdakarya


Kata Kata Bijak

Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah menjadi teladan bagi sesama.

Nasihat Sukses

Jika Anda tidak mampu mendekatinya, mengatasinya atau melewatinya, lebih baik Anda bernegosiasi dengannya.

Kata-Kata Mutiara

MOTIVASI : Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan. Karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajari kita tentang arti kesungguhan.

Box Coment

 
Template Indonesia | nopri diningrat
Aku cinta Indonesia_ Nopri diningrat_ Pagaralam