Selasa, 29 Januari 2013

Dengki



Dengki - I


Ada seorang lelaki yang setiap hari mengunjungi raja.Setelah bertemu raja, ia selalu berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."


Ada seseorang yang dengki melihat keakraban lelaki itu dengan raja.
Lelaki itu memiliki kedudukan yang dekat dengan raja, “Setiap hari ia bertemu raja," pikir si pendengki dengan perasaan kurang senang.

Si pendengki kemudian menemui raja dan berkata, "Lelaki yang setiap hari menemuimu, jika keluar dari sini selalu berbicara buruk tentang kamu. Ia juga berkata bahwa bau mulutmu busuk."
Raja terdiam.

Sekeluarnya dari kerajaan, pendengki duduk di tepi jalan yang biasa dilalui oleh lelaki yang akrab dengan raja. Ketika si lelaki itu lewat
dalam perjalanannya menemui raja. Ia menghadangnya, "Kemarilah, singgahlah ke rumahku."

Setelah temannya singgah ke rumahnya, si pendengki menawarkan bawang
merah dan putih, dan memaksanya agar ia memakannya. Karena dipaksa, ia akhirnya mau juga memakannya untuk melegakan hati orang itu. Bau bawang merah dan putih itu tentu tidak mudah hilang.

Selesai berkunjung ke tempat si pendengki, lelaki itu sebagaimana biasa mengunjungi raja. Sewaktu berjabatan tangan dengan raja, ia menutup mulutnya agar raja tidak mencium bau mulutnya.

"Rupanya benar perkataan orang itu, ia benar-benar menganggap mulutku bau," pikir raja. Sang raja kemudian memikirkan suatu rencana jahat.

Lelaki itu kemudian duduk dan berkata sebagaimana biasa, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."

Setelah merasa waktu berkunjungnya sudah cukup, ia kemudian pamit kepada raja. Raja berkata, "Bawalah surat ini dan serahkanlah kepada fulan." Surat itu berisi, "Jika sampai kepadamu pembawa surat ini, maka sembelih dan kulitilah
dia, kemudian isilah tubuhnya dengan jerami."

Lelaki tadi keluar membawa surat raja. Di tengah jalan ia dihadang oleh si pendengki.

"Apa yang kamu bawa?" tanyanya.
"Surat raja untuk fulan. Surat ini beliau tulis dengan tangannya sendiri. Biasanya beliau tidak pernah menulis surat sendiri, kecuali dalam urusan pembagian hadiah.".
"Berikanlah surat itu kepadaku, aku ini sedang butuh uang," pintanya.

Ia kemudian menceritakan kesulitan hidupnya. Karena kasihan, surat itu kemudian ia serahkan kepada si pendengki.
Si Pendengki menerimanya dengan senang hati. Setelah sampai di tempat tujuan, ia menyerahkan surat itu kepada teman raja.
"Masuklah ke sini, raja menyuruhku membunuhmu," kata teman raja.
"Yang dimaksud bukan aku, coba tunggulah sebentar biar kujelaskan," katanya ketakutan.
"Perintah raja tak bisa ditunda," kata teman raja.
Ia lalu membunuh, menguliti dan mengisi tubuh si pendengki dengan jerami.

Keesokan harinya, lelaki itu datang sebagaimana biasa dan berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."
Raja heran melihatnya masih hidup. Setelah diselidiki, terbongkarlah keburukan si pendengki.

"Tidak ada sesuatu yang terjadi antara aku dengannya, hanya saja kemarin ia mengundangku kerumahnya dan memaksaku makan bawang merah dan putih. Waktu aku menemuimu kututup mulutku agar kamu tidak mencium bau tidak sedap dari mulutku. Sekeluarnya dari sini, ia menemuiku dan menanyakan titipanmu," lelaki itu kemudian menceritakan semua yang terjadi.

Mendengar jalannya cerita, tahulah raja bahwa orang itu ternyata dengki kepada sahabatnya. "Benar ucapanmu, orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya." 

Kedengkian di hati orang itu telah membunuh dirinya sendiri.
Dengki itu merusak amal
Dengki memakan kebaikan seperti api memusnahkan kayu bakar.
 (HR Ibnu Majah)
Kedengkian seseorang hanya akan berakibat buruk bagi orang itu sendiri.


Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul
Asyraf, Kisah dan Hikmah



0 komentar:

Posting Komentar

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Welcome

Powered By Blogger

Pesan Pembuka

O'Clock

animasi blog

Harapan

nopri-diningrat.blogspot.com

Tabel List

TUTORIAL BLOG

TRIK FACEBOOK

TECHNO

Kegagalan Adalah Suatu Kesuksesan Yang Tertunda
Follows: Twitter: @nopri_bikers
Facebook: nopri diningrat
E-mail: nopri_tdr@yahoo.com




Selasa, 29 Januari 2013

Dengki



Dengki - I


Ada seorang lelaki yang setiap hari mengunjungi raja.Setelah bertemu raja, ia selalu berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."


Ada seseorang yang dengki melihat keakraban lelaki itu dengan raja.
Lelaki itu memiliki kedudukan yang dekat dengan raja, “Setiap hari ia bertemu raja," pikir si pendengki dengan perasaan kurang senang.

Si pendengki kemudian menemui raja dan berkata, "Lelaki yang setiap hari menemuimu, jika keluar dari sini selalu berbicara buruk tentang kamu. Ia juga berkata bahwa bau mulutmu busuk."
Raja terdiam.

Sekeluarnya dari kerajaan, pendengki duduk di tepi jalan yang biasa dilalui oleh lelaki yang akrab dengan raja. Ketika si lelaki itu lewat
dalam perjalanannya menemui raja. Ia menghadangnya, "Kemarilah, singgahlah ke rumahku."

Setelah temannya singgah ke rumahnya, si pendengki menawarkan bawang
merah dan putih, dan memaksanya agar ia memakannya. Karena dipaksa, ia akhirnya mau juga memakannya untuk melegakan hati orang itu. Bau bawang merah dan putih itu tentu tidak mudah hilang.

Selesai berkunjung ke tempat si pendengki, lelaki itu sebagaimana biasa mengunjungi raja. Sewaktu berjabatan tangan dengan raja, ia menutup mulutnya agar raja tidak mencium bau mulutnya.

"Rupanya benar perkataan orang itu, ia benar-benar menganggap mulutku bau," pikir raja. Sang raja kemudian memikirkan suatu rencana jahat.

Lelaki itu kemudian duduk dan berkata sebagaimana biasa, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."

Setelah merasa waktu berkunjungnya sudah cukup, ia kemudian pamit kepada raja. Raja berkata, "Bawalah surat ini dan serahkanlah kepada fulan." Surat itu berisi, "Jika sampai kepadamu pembawa surat ini, maka sembelih dan kulitilah
dia, kemudian isilah tubuhnya dengan jerami."

Lelaki tadi keluar membawa surat raja. Di tengah jalan ia dihadang oleh si pendengki.

"Apa yang kamu bawa?" tanyanya.
"Surat raja untuk fulan. Surat ini beliau tulis dengan tangannya sendiri. Biasanya beliau tidak pernah menulis surat sendiri, kecuali dalam urusan pembagian hadiah.".
"Berikanlah surat itu kepadaku, aku ini sedang butuh uang," pintanya.

Ia kemudian menceritakan kesulitan hidupnya. Karena kasihan, surat itu kemudian ia serahkan kepada si pendengki.
Si Pendengki menerimanya dengan senang hati. Setelah sampai di tempat tujuan, ia menyerahkan surat itu kepada teman raja.
"Masuklah ke sini, raja menyuruhku membunuhmu," kata teman raja.
"Yang dimaksud bukan aku, coba tunggulah sebentar biar kujelaskan," katanya ketakutan.
"Perintah raja tak bisa ditunda," kata teman raja.
Ia lalu membunuh, menguliti dan mengisi tubuh si pendengki dengan jerami.

Keesokan harinya, lelaki itu datang sebagaimana biasa dan berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."
Raja heran melihatnya masih hidup. Setelah diselidiki, terbongkarlah keburukan si pendengki.

"Tidak ada sesuatu yang terjadi antara aku dengannya, hanya saja kemarin ia mengundangku kerumahnya dan memaksaku makan bawang merah dan putih. Waktu aku menemuimu kututup mulutku agar kamu tidak mencium bau tidak sedap dari mulutku. Sekeluarnya dari sini, ia menemuiku dan menanyakan titipanmu," lelaki itu kemudian menceritakan semua yang terjadi.

Mendengar jalannya cerita, tahulah raja bahwa orang itu ternyata dengki kepada sahabatnya. "Benar ucapanmu, orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya." 

Kedengkian di hati orang itu telah membunuh dirinya sendiri.
Dengki itu merusak amal
Dengki memakan kebaikan seperti api memusnahkan kayu bakar.
 (HR Ibnu Majah)
Kedengkian seseorang hanya akan berakibat buruk bagi orang itu sendiri.


Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul
Asyraf, Kisah dan Hikmah




Kata Kata Bijak

Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah menjadi teladan bagi sesama.

Nasihat Sukses

Jika Anda tidak mampu mendekatinya, mengatasinya atau melewatinya, lebih baik Anda bernegosiasi dengannya.

Kata-Kata Mutiara

MOTIVASI : Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan. Karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajari kita tentang arti kesungguhan.

Box Coment

 
Template Indonesia | nopri diningrat
Aku cinta Indonesia_ Nopri diningrat_ Pagaralam