Senin, 28 Januari 2013

Curriculum Vitae (CV)



CV (Curicullum Vitae)

Beberapa tahun yang lalu CV (Curicullum Vitae) atau Daftar Riwayat Hidup terasa akrab di telinga para pencari kerja di Indonesia. Tetapi belakangan ini HRD dari berbagai perusahaan kerap meminta pelamar untuk melampirkan Resume, bukannya CV. Apa bedanya?

Tujuan Pembuatan
Istilah Resume mengemuka dan populer di Amerika sebagai sarana untuk melamar pekerjaan di bidang bisnis komersial. Sedangkan CV lebih banyak digunakan untuk mencari peluang di bidang pendidikan, penelitian atau permohonan bea siswa. Di banyak negara Eropa, CV lebih umum digunakan, baik untuk keperluan melamar pekerjaan ataupun mencari peluang di bidang akademis.
Banyak pencari kerja yang mungkin pernah mengalami dilema, bingung memilih satu diantara 2 tawaran pekerjaan yang datang bersamaan. Kadang pilihan atas dasar penawaran gaji yang lebih besar saja belum tentu yang terbaik. Ada banyak hal lain yang perlu dijadikan bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menerima suatu tawaran dan menolak yang lainnya, yaitu:

Berkaitan Dengan Posisi Yang Ditawarkan
  1. Cek status posisi yang ditawarkan. Apakah karyawan tetap atau kontrak? Bila karyawan tetap, berapa lama masa percobaannya?
  2. Bagaimana karakteristik pekerjaan itu? Tugas lapangan atau di belakang meja? Apakah membutuhkan ketelitian, kreativitas atau ketrampilan berkomunikasi? Hal-hal apa saja yang ditargetkan atau bagaimana prestasi Anda akan diukur? Apakah kira-kira Anda mampu menunjukkan prestasi yang baik? Lakukan evaluasi mendalam sesuai dengan kondisi dan kemampuan Anda.
  3. Mengapa posisi itu kosong? Karena pengembangan perusahaan, pembukaan cabang baru atau menggantikan orang lain? Bila posisi baru, sanggupkah Anda merintis sistem baru? Bila menggantikan orang lain, mengapa orang yang lama keluar? Bila disebabkan oleh suatu konflik internal, pelajari apakah Anda mampu menghadapi hal serupa?
  4. Bila Anda memiliki ambisi untuk meraih karir lebih tinggi, adakah peluang jenjang karir untuk posisi itu?
  5. Bagaimana struktur organisasi di departemen yang bersangkutan? Siapa atasan langsung Anda nantinya? Apa Anda merasa akan bisa bekerja sama dengannya? Apa latar belakang pengalaman atau pendidikannya? Sudah berapa lama ia menjabat posisi itu? Seberapa besar wewenangnya untuk mengambil keputusan?
  6. Paket benefit apa lagi yang ditawarkan di luar gaji? Adakah tunjangan kendaraan, kesehatan, HP, tunjangan hari tua, bonus, training? Pertimbangkanlah mana yang lebih menguntungkan.

Berkaitan Dengan Perusahaan
Sudah berapa lama perusahaan itu berdiri? Perusahaan yang usianya lebih tua pada umumnya lebih mapan dan menjanjikan dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Tetapi bagaimana potensi pertumbuhannya? Bila perusahaannya baru tetapi prospek dan pertumbuhannya pesat dan Anda sendiri menyukai tantangan baru, mengapa tidak?

0 komentar:

Posting Komentar

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Welcome

Powered By Blogger

Pesan Pembuka

O'Clock

animasi blog

Harapan

nopri-diningrat.blogspot.com

Tabel List

TUTORIAL BLOG

TRIK FACEBOOK

TECHNO

Kegagalan Adalah Suatu Kesuksesan Yang Tertunda
Follows: Twitter: @nopri_bikers
Facebook: nopri diningrat
E-mail: nopri_tdr@yahoo.com




Senin, 28 Januari 2013

Curriculum Vitae (CV)



CV (Curicullum Vitae)

Beberapa tahun yang lalu CV (Curicullum Vitae) atau Daftar Riwayat Hidup terasa akrab di telinga para pencari kerja di Indonesia. Tetapi belakangan ini HRD dari berbagai perusahaan kerap meminta pelamar untuk melampirkan Resume, bukannya CV. Apa bedanya?

Tujuan Pembuatan
Istilah Resume mengemuka dan populer di Amerika sebagai sarana untuk melamar pekerjaan di bidang bisnis komersial. Sedangkan CV lebih banyak digunakan untuk mencari peluang di bidang pendidikan, penelitian atau permohonan bea siswa. Di banyak negara Eropa, CV lebih umum digunakan, baik untuk keperluan melamar pekerjaan ataupun mencari peluang di bidang akademis.
Banyak pencari kerja yang mungkin pernah mengalami dilema, bingung memilih satu diantara 2 tawaran pekerjaan yang datang bersamaan. Kadang pilihan atas dasar penawaran gaji yang lebih besar saja belum tentu yang terbaik. Ada banyak hal lain yang perlu dijadikan bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menerima suatu tawaran dan menolak yang lainnya, yaitu:

Berkaitan Dengan Posisi Yang Ditawarkan
  1. Cek status posisi yang ditawarkan. Apakah karyawan tetap atau kontrak? Bila karyawan tetap, berapa lama masa percobaannya?
  2. Bagaimana karakteristik pekerjaan itu? Tugas lapangan atau di belakang meja? Apakah membutuhkan ketelitian, kreativitas atau ketrampilan berkomunikasi? Hal-hal apa saja yang ditargetkan atau bagaimana prestasi Anda akan diukur? Apakah kira-kira Anda mampu menunjukkan prestasi yang baik? Lakukan evaluasi mendalam sesuai dengan kondisi dan kemampuan Anda.
  3. Mengapa posisi itu kosong? Karena pengembangan perusahaan, pembukaan cabang baru atau menggantikan orang lain? Bila posisi baru, sanggupkah Anda merintis sistem baru? Bila menggantikan orang lain, mengapa orang yang lama keluar? Bila disebabkan oleh suatu konflik internal, pelajari apakah Anda mampu menghadapi hal serupa?
  4. Bila Anda memiliki ambisi untuk meraih karir lebih tinggi, adakah peluang jenjang karir untuk posisi itu?
  5. Bagaimana struktur organisasi di departemen yang bersangkutan? Siapa atasan langsung Anda nantinya? Apa Anda merasa akan bisa bekerja sama dengannya? Apa latar belakang pengalaman atau pendidikannya? Sudah berapa lama ia menjabat posisi itu? Seberapa besar wewenangnya untuk mengambil keputusan?
  6. Paket benefit apa lagi yang ditawarkan di luar gaji? Adakah tunjangan kendaraan, kesehatan, HP, tunjangan hari tua, bonus, training? Pertimbangkanlah mana yang lebih menguntungkan.

Berkaitan Dengan Perusahaan
Sudah berapa lama perusahaan itu berdiri? Perusahaan yang usianya lebih tua pada umumnya lebih mapan dan menjanjikan dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Tetapi bagaimana potensi pertumbuhannya? Bila perusahaannya baru tetapi prospek dan pertumbuhannya pesat dan Anda sendiri menyukai tantangan baru, mengapa tidak?

Kata Kata Bijak

Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah menjadi teladan bagi sesama.

Nasihat Sukses

Jika Anda tidak mampu mendekatinya, mengatasinya atau melewatinya, lebih baik Anda bernegosiasi dengannya.

Kata-Kata Mutiara

MOTIVASI : Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan. Karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajari kita tentang arti kesungguhan.

Box Coment

 
Template Indonesia | nopri diningrat
Aku cinta Indonesia_ Nopri diningrat_ Pagaralam