Emas dan Arang
Assalamu'alaikum wr wb
Emas dan Arang....
Alangkah senangnya jika terlahir sebagai emas yang
keberadaannya selalu diidam-idamkan dan
dinanti-nanti. Semua orang ingin menyentuhnya, memilikinya dan sangat bangga bila berada di
dekatnya karena nilainya yang amat
tinggi. Tak heran jika emas dijuluki sebagai logam mulia, karena kedudukannya yang amat tinggi di mata manusia.
Banyak sekali manusia berkelahi
memperebutkannya dan bahkan tak jarang sampai saling membunuh.
Adapun terlahir sebagai arang, agaknya kalau dapat akan
dihindari oleh setiap insan. Sejak lahir
jangankan digendong, disentuhpun tidak karena rasa takut akan terkotori olehnya. Mengenai nilainya, jangankan satu gram, satu
karung pun masih banyak orang yang dapat
memilikinya. Keberadaannya pun terkadang tidak terlalu dirasakan.
Namun, semahal-mahalnya emas jika ia berada di lingkungan
yang salah dia akan rusak. Emas bila
terkena merkuri (air raksa) akan kehilangan nilainya. Emas ketika tersebar dan bercampur dengan tanah
tidaklah ada nilainya. Adapun arang,
apabila ia berada di tempat yang sangat dingin, dimana orang sangat membutuhkan kehangatan, nilai sekarung
arang jauh lebih berharga dari nilai
emas satu bukit. Dari analogi di atas
nampak bahwa lingkungan tempat suatu
benda berada dan nilai manfaat keberadaan suatu benda pada lingkungan tersebut merupakan faktor yang
penting untuk menilai tingkat manfaat keberadaan suatu benda.
Ada benda lain yang juga dinilai sangat tinggi oleh
kebanyakan manusia, yaitu intan. Intan
yang jernih dan kokoh, dapat digunakan untuk menghancurkan batu-batuan dan dapat juga
digunakan sebagai perhiasan. Jika diteliti lebih lanjut, ternyata unsur
pembentuk intan dan arang adalah sama-sama karbon. Keteraturan posisi molekul
karbon dalam intan tersebut menjadikannya kokoh dan indah. Hal yang
menyebabkan intan jauh lebih mahal daripada arang adalah karena intan sangatlah
sulit didapat dan sangat besar manfaatnya walaupun unsur pembentuknya sama-sama
karbon. Dapatkah arang berubah menjadi
intan? Jika posisi-posisi molekul karbon dalam arang dipindahkan sehingga menjadi teratur, bukan
tidak mungkin arang yang hina dina berubah menjadi intan yang mulia. Namun, hal
ini membutuhkan energi yang amat besar. Jadi walaupun unsur pembentuk suatu
benda sama, namun keteraturan letak molekul unsur pembentuk dalam suatu benda
dapat menyebabkan benda yang satu lebih bernilai dari benda yang lain.
Manusia, sebagai wakil Tuhan di muka bumi, sangatlah
diharapkan dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dengan
keberadaanya di atas bumi
ini. Tuhan telah
memerintahkan kita untuk senantiasa berhijrah. Berhijrah
bukanlah selalu berarti berpindah tempat secara fisik
namun hijrah merupakan upaya berkesinambungan untuk dapat menjadi lebih bermanfaat
bagi lingkungan tempat manusia tersebut
berada. Jika manusia merasa dirinya kurang dihargai dalam lingkungannya, ada 2 hal
yang dapat ia lakukan, pindah secara
fisik ke lingkungan yang lebih mendukung keberadaannya atau mengubah/menata
ulang dirinya sehingga menjadi lebih bernilai dalam lingkungan tersebut, namun
hal ini tentu saja membutuhkan energi dan upaya yang jauh lebih besar.
Sumber : milis
Wallahu'alam bisshowab.
Wassalamu'alaikum wr wb
0 komentar:
Posting Komentar