Benih
Assalamu'alaikum
wr wb
Dapet dari milis,
semoga bermanfaat dan dapat dijadikan renungan bagi
kita untuk tidak
berputus asa....:)
Suatu ketika, ada
sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua orang yang sedang
beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh
disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar
sehelai tikar, duduklah mereka
dibawah pohon
yang besar itu.
Angin semilir
membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang
masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar suara yang
mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa
kuat seperti Ayah, dan bisa membawa
dagangan kita ke
kota?
"Sepertinya,
lanjut sang bocah, "aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu,
berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kupikir, aku tak akan
sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini." Jari tangannya
tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan,
"bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?
Sang Ayah yang
awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih, di atas tanah
yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung
jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang
tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia pun mulai
berbicara.
"Nak, jangan
pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita
berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini, dulu berasal dari benih
yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya, juga berasal dari benih yang Ayah
pegang ini. Akar-akarnya
yang tampak
menonjol, juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah,
sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah, juga berasal dari tempat yang sama.
Diperhatikannya
wajah sang anak yang tampak tertegun. "Ketahuilah Nak, benih ini menyimpan
segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang
lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya
membutuhkan angin, air,
dan cahaya
matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus
bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya
menjadi mahluk yang sabar.
"Suatu saat
nanti, kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar,
karena bisa jadi, itu hanya butuh
ketekunan dan kesabaran."
Terlihat senyuman
di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri, meluruskan pandangan ke langit
lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak. Tak lama berselang,
keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian
bekerja.
***
Pedagang itu
benar. Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa
sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena Allah, menciptakan kita penuh dengan
keistimewaan. Dan karena Allah, memang menyiapkan kita menjadi mahluk dengan
berbagai kelebihan.
Mungkin suatu
ketika, kita pernah merasa kecil, tak mampu, tak berdaya dengan segala
persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya-tanya, kapan kita menjadi besar,
dan mampu menggapai semua impian, harapan dan keinginan yang ada dalam dada.
Kita juga bisa jadi sering
membayangkan,
bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?
Teman, kita
adalah layaknya benih kecil itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan dari
batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar. Dalam benih itu
pula akar-akar yang keras dan menghujam itu berasal. Namun, akankah Allah
membiarkan benih itu tumbuh besar, tanpa alpa dengan bantuan tiupan angin,
derasnya air hujan, dan teriknya sinar matahari?
Begitupun kita,
akankah Allah membiarkan kita besar, berhasil, dan sukses, tanpa pernah
merasakan ujian dan cobaan? Akankah Allah lupa mengingatkan kita dengan
hembusan angin "masalah", derasnya air "ujian" serta
teriknya matahari "persoalan"? Tidak Teman. Karena Allah Maha Tahu,
bahwa setiap hamba-Nya akan menemukan jalan keberhasilan, maka Allah akan tak
pernah lupa dengan itu semua.
Jangan pernah
berkecil hati. Semua keberhasilan dan kesuksesan itu telah ada dalam dirimu.
Wassalamu'alaikum
wr wb
0 komentar:
Posting Komentar