Bagaimana Dengan
Hatimu
Segala puji bagi
Allah yg telah menghiasi hidup ini dengan cahaya kasih sayangnya yg telah
meruah penuh hingga kemilaunya meresap pada tiap kalbu yg selalu tertunduk akan
kebesarannya. karena itu kalbu orang yang beriman selalu bersinar dan menyinari
segala tatap dan langkah pada tiap titian kehidupannya sampai akhirnya dapat
menyingkapkan tabir kerinduan pada sang kekasih pujaan Allah SWT.
Kalbu atau hati
ibarat cermin, kalau cermin itu bersih dari kotoran dan noda, maka segalanya dapat
terlihat, namun kebalikannya apabila cermin itu kotor maka kita tidak dapat
lagi membedakan suatu rupa yg baik atau buruk. lalu bagaimana caranya agar hati
ini bersih kembali yaitu dengan segera bertaubat ,dan bersungguh-sungguh untuk
memelihara hatinya agar tetap bersih. Rasulullah SAW memberikan solusi lain
agar hati ini tetap bersih yaitu banyak mengingat mati ,membaca Alqur'an, dan
berdzikir .
Diriwayatkan oleh
Ibnu Umar berkata : Wahai Rasulullah dimanakah Allah..,dibumi atau
dilangit..?,maka beliau menjawab..:didalan hati hamba2nya yang beriman. Didalam
sebuah hadist Qudsi disebutkan bahwa Allah berfirman : Bumi dan langitku tidak
dapat memuatku, tetapi hati hambaku yg berimanlah yg lemah lembut dan tenang yg
dapat memuatku. Karena itu Umar berkata : ' Hatiku melihat Tuhanku..'
Karena itu kita
dianjurkan untuk berdo'a agar Allah selalu mengisi kisi kalbu ini hingga segala
karunia dan kemuliaan illahi selalu terbuka dan menyemayam abadi. Banyak cara
agar kita selalu berdekatan dengan Allah SWT, salah satunya adalah dengan
selalu mengingatnya dalam tiap riak kehidupan sehingga bilur kerinduan untuk
berjumpa dengannya akan tersemai subur dan indah. Dalam sebuah hadist qudsi
dikatakan Didalam hati orang-orang yang selalu berbuat baik ada sebuah kerinduan
untuk berjumpa denganku, Padahal kerinduanku untuk berjumpa dengan mereka
adalah lebih besar lagi. Maka barangsipa yg memiliki kebahagiaan ini maka ia
menjadi orang alim yang Rabbani, hal ini juga dikatakan oleh Ali ra bahwa Allah
mempunyai tempat di buminya, yaitu Hati. Hati yang lembut terhadap
saudara-saudaranya seagama, Hati yg teguh dalam urusan agamanya, dan Hati yang
jernih dalam keyakinannya.
Rasulullah SAW
meriwayatkan dalam sebuah Hadist Qudsi : Aku [ Allah SWT ] mendatangi mereka
dengan wajahku . Tahukah engkau jika aku menghadapkan wajahku padanya, dan
apakah yang akan kuberikan padanya..?, yaitu kuberikan cahayaku yg aku
lemparkan kedalam hati mereka, maka mereka mengabarkan tentangku sebagaimana
aku mengabarkan tentang mereka.
Sesungguhnya orang-orang
mukmin berjalan diatas cahaya Allah SWT sehingga ia tidak takut lagi kecuali
kepada allah SWT, tidak cemas kecuali kepada Allah, tidak meminta kecuali
kepada Allah SWT, maka ketika itulah Allah menjadi pendengar yang ia mendengar
dengannya, menjadi penglihatan yang ia melihat dengannya , menjadi tangan yang
ia memegang tangannya, dan mejadi kaki yang ia berjalan dengannya,
subhanallah..Terakhir , bahwa Hati ini memiliki pintu yang padanya setan
menembus menuju pintunya yang behubungan dengan alam ghaib, setan membisikan
didalamnya sebagaimana Malaikat membisikkan. Sifat tercela merupakan tempat
setan menuju hati, oleh karena itu dengan Bismillah dan selalu berdo'a agar
kita membuka hati ini dengan cahaya Illahi dan menutupnya dari tiap intaian pandangan
syaitan yg menyesatkan.
0 komentar:
Posting Komentar